Disinilah Afka berada. Tengah memasak di dapur perusahaannya sendiri. Tempat yang tidak pernah Afka jamah sedikitpun akhirnya dia masuki. Ghirel menyuruhnya untuk memasak nasi goreng dalam porsi besar untuk dibagikan pada karyawannya.
Tentu saja tidak semua karyawan karena terlalu banyak jumlahnya. Hanya sebagian saja. Seperti petugas kebersihan dan para satpam.
"Ngidamnya kamu sangat manusiawi sayang." Kata Afka sembari memotong bawang bombai.
Ghirel duduk di dekat sana, terkekeh geli melihat sang suami tengah berusaha mengatasi air mata yang terus saja mengalir karena memotong bawang.
"Sepertinya anak kita nanti akan jadi relawan." Sindir Afka lagi. Ghirel tertawa tanpa henti, melihat Afka yang terpaksa menunjukkan senyumannya.
Tadi, saat Afka tiba-tiba datang kesini, semua pekerja di dapur terkejut bukan main. Pemilik perusahaan mereka tiba-tiba datang ke tempat yang mungkin dirinya tidak pernah datangi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com