webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
369 Chs

Doa Yang Tulus

Disinilah Afka berada. Tengah memasak di dapur perusahaannya sendiri. Tempat yang tidak pernah Afka jamah sedikitpun akhirnya dia masuki. Ghirel menyuruhnya untuk memasak nasi goreng dalam porsi besar untuk dibagikan pada karyawannya.

Tentu saja tidak semua karyawan karena terlalu banyak jumlahnya. Hanya sebagian saja. Seperti petugas kebersihan dan para satpam.

"Ngidamnya kamu sangat manusiawi sayang." Kata Afka sembari memotong bawang bombai.

Ghirel duduk di dekat sana, terkekeh geli melihat sang suami tengah berusaha mengatasi air mata yang terus saja mengalir karena memotong bawang.

"Sepertinya anak kita nanti akan jadi relawan." Sindir Afka lagi. Ghirel tertawa tanpa henti, melihat Afka yang terpaksa menunjukkan senyumannya.

Tadi, saat Afka tiba-tiba datang kesini, semua pekerja di dapur terkejut bukan main. Pemilik perusahaan mereka tiba-tiba datang ke tempat yang mungkin dirinya tidak pernah datangi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com