webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
369 Chs

-57- Afka Kacau

Kedua matanya membengkak karena menangis. Di depannya, ada beberapa botol minuman alkohol dengan harga yang cukup mahal. Pemuda itu kembali menjadi dirinya yang dulu. Seorang Afka yang seperti berandalan dengan rokok dan minuman beralkoholnya.

"Wanita ular sialan!"racaunya. Tangan Afka menggenggam erat botol tequila berwarna coklat keemasan.

Di depannya,terdapat foto keluarga Afka yang lengkap. Disertai dengan Rehna yang tengah menggendong Afka kecil. Wajah Rehna pada foto tersebut sudah dicoret-coret oleh Afka saking dendamnya. Entah berapa banyak kadar benci dalam diri pemuda itu.

"Lo—"kalimatnya terhenti sejenak. Botol kaca pada tangannya ia banting ke tembok yang berada di sebelah kanannya. Salah satu pecahannya dia genggam erat,tanpa Afka sadari tangannya sudah terluka hingga mengeluarkan darah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com