"Dad?" Panggil Arion pada Afka yang tengah memperhatikan wajah Thea yang masih terlelap. Sudah tiga minggu, namun Thea masih tak kunjung bangun juga. Sepertinya Thea benar-benar kelelahan dengan hidup hingga tertidur lama seperti saat ini. Arion yang awalnya tak bisa menerima kenyataan, kini mulai belajar untuk mengambil setiap hikmah yang ada dibalik cerita ini.
Termasuk dengan fakta bahwa kemungkinan Thea akan lumpuh permanen. Saat pertama kali tahu fakta itu, Arion benar-benar hancur berantakan. Bagaikan garam beku yang tiba-tiba pecah di atas lantai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com