Vano dan Lexa masih terlarut dalam ciuman yang lembut dan manis itu. Sungguh Vano ingin melakukannya dengan benar kali ini. Tangannya sudah memeluk mesra pinggang Lexa yang saat itu hanya mengenakan pakaian tidur berbahan satin. Tidak ada yang spesial dari sentuhan itu tapi ada rasa yang menjalar ke seluruh tubuh Lexa. Tangannya pun mau tak mau bergerak menuju kedua pundak Vano yang terasa sangat besar di tangannya. Vano tak bisa tinggal diam, ciumannya kali ini menjadi lebih jauh dan dalam. Lexa berada di dalam erat pelukannya dan tangannya terus meraba bagian belakang tubuh gadis itu. Menjalar dari pinggang, punggung, bahkan sesekali menyentuh pantatnya yang sekal.
Mendadak suara terbatuk Valdo membuyarkan keduanya. Membuat Vano dan Lexa sepakat untuk menjauh begitu saja. Keduanya saling tatap dan seolah menunggu batuk itu terhenti. Benar saja, itu hanya Valdo yang seolah tersedak dalam tidurnya karena kemudian suara dengkuran halusnya terdengar lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com