webnovel

Gadis Pendaki

Urbano
En Curso · 29.6K Visitas
  • 43 Caps
    Contenido
  • 5.0
    19 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Rena adalah anak milenial yang lahir dan besar di Jakarta. Menjalankan rutinitas yang sibuk dengan kemacetan dan kepadatan ibukota, membuat Rena merasa penat dan bosan. Muncul keinginan untuk menikmati indahnya alam terbuka dan menggapai negeri impian di atas awan, lengkap dengan lautan awan putih lembut diiringi dengan pesona hamparan sabana yang luas, lengkap dengan rerumputan hijaunya. Dia dihadapkan dengan dua pilihan antara Indra, orang yang selama ini selalu ada untuknya dan Niko, mantan yang tak sengaja ditemuinya kembali dan berkeinginan untuk melanjutkan hubungan yang sebelumnya sempat berakhir tanpa kejelasan. Gunung berhasil membantunya untuk menemukan jawaban atas keraguan yang dia rasakan. Jadi, siapakah yang akan dipilih dan berhasil meyakinkan Rena?

Chapter 1Bab 1 Laju Langkah Ibukota

"Mau jadi apa Kamu, Ren? Naik gunung itu berbahaya dan tak semudah yang Kau pikirkan selama ini. Apalagi Kamu tidak ada pengalaman sedikit pun di bidang itu. Sudahlah, tak perlu berpikir macam-macam. Di rumah saja atau jalan-jalan saja ke mal kalau Kau merasa bosean," kata Bunda yang tidak mengizinkan aku melakukan pendakian.

"Aku sudah bosan, Ma. Sejak kecil selalu saja jalan ke mal kalau lagi bosan. Rena mau menghirup udara segar pegunungan," jawabku tidak ingin menuruti keinginan Bunda untuk tetap di rumah atau di mal saja.

"Terserah Kamu sajalah! Sana tanya pada ayahmu. Kalau memang ayahmu mengizinkan, silahkan saja. Namun, Rena harus berlatih dulu sebelum melakukan pendakian. Belajar dengan yang memang sudah ahli di bidang itu. Persiapkan dirimu dengan matang. Apalagi Kamu jarang sekali berolahraga. Setidaknya kalau Kamu sudah siap, Kamu sudah ada modal untuk mendaki. Tinggal menunggu restu dari ayahmu," kata bunda mengkhawatirkanku dan terlihat mendukungku, tetapi tetap saja enggan memberiku izin.

Seperti kata bunda, aku pun mencoba meminta izin pada ayah untuk melakukan pendakian. "Ayah … Bunda bilang Aku harus minta izin Ayah untuk mendaki gunung. Bunda tidak mau memberiku izin, katanya mau ikut kata Ayah. Boleh ya, Ayah?" Aku mulai merayu ayah yang tampak memasang wajah galaknya.

"Mau mendaki dengan siapa? Berani-beraninya mengajak anak gasid orang mendaki gunung seenaknya. Apa dia tidak tahu bagaimana kami sebagai orang tuamu berusaha sekuat tenaga untuk menjagamu selama ini? Jangankan mendaki gunung … baru digigit nyamuk saja kami sudah sangat khawatir pada kesehatanmu," ungkap ayah yang memberikan jawaban tak jauh berbeda dengan bunda.

Ayah dan bunda memberiku nama Rena. Aku adala seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan multinasional di Indonesia. Sebagai seorang gadis yang sejak lahir tinggal di ibukota, aku selalu berkutat dengan hiruk pikuk ibukota. Mulai dari membuka mata hingga mataku kembali terpejam, seakan keramaian dan kemacetan menemaniku menghabiskan waktu.

Perasaan bosan dan penat sudah barang tentu aku rasakan setiap harinya. Namun, apalah dayaku karena tempat tinggalku memang di sini. Demi mencari sesuap nasi pun, aku tetap menjalaninya demi perut laparku yang sering berbunyi. Aku masih beruntung karena masih tinggal bersama ayah dan bunda. Jadi, mereka masih merawatku dengan sangat baik, meskipun sebenarnya sudah waktunya gentian aku yang merawat mereka.

Orang tuaku adalah seorang rantau. Di kala muda, mereka dipertemukan ketika melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi negeri di kota tetangga, lalu memutuskan untuk bekerja di ibukota dan hidup bersama melalui bahtera rumah tangga.

Kadang aku berfikir, apa nantinya kisah cintaku akan sama seperti mereka. Atau kami akan bertemu ditempat kerja? Ah sudahlah, yang tahu hanyalah pemilik skrenario hidupku. Aku yakin, Tuhan telah mempersiapkan yang terbaik untukku di masa depanku nanti.

Orang-orang sering menyebut aku dan anak seusiaku sebagai anak milenial. Sebagai anak milenial, banyak tuntutan yang harus aku jalankan. Salah satunya lebih cepat dalam bekerja, lebih cepat dalam beradaptasi, bisa menerima pendapat ataupun masukan rekan kerja yang sering kali pemikirannya jauh kurang sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini karna faktor usia dan harus bekerja secara multi tasking.

Terkadang pekerjaan menumpuk pada kami karena dianggap mampu bekerja lebih cepat daripada senior-senior kami yang sudah tua, terlebih yang telah berkeluarga. Kesal memang, dengan jabatan dan gaji yang sama, tetapi beban kerja kami berbeda. Bodoh memang, karena kami tetap saja menerima dan merasa sungkan jika menolak permintaan itu. Takut dibilang sombonglah, takut dibilang tidak menghormati seniorlah, banyak sekali ketakutan yang akhirnya membuat kami kerepotan sendiri.

Masih beruntung aku tak menjadi milenial seorang diri di devisiku. Ada Irene dan Lukas yang hampir bernasib sama denganku. Jadi, kami bertiga sering pulang kantor bersama dan berpisah di lobi. Karena Lukas yang selalu membawa sepeda motornya, Irene yang setia dengan abang ojolnya (ojek online), dan aku dengan kereta listrikku.

Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Hujan deras dengan angin kencang mengiringi langkahku menuju stasiun kereta. Aku pun bergegas tanpa peduli dengan sekitarku. Tak pelak sesekali bahuku bergesekan dengan bahu calon penumpang lainnya.

Kereta pun datang, tapi gerbong khusus perempuan sudah tak mampu menampung penumpang lagi. Dengan segera aku pun berlari menuju gerbong lain yang masih muat kumasuki. Pintu kereta pun tertutup tak lama setelah aku menaikinya. Kereta pun berangkat menuju stasiun berikutnya.

Sayup-sayup terdengar seseorang memanggil namaku. Suasana yang tak sepadat biasanya pun seakan memudahkanku untuk menemukan sumber suara itu. Niko, pria yang dulu sempat mengisi hati dan mewarnai hari-hariku.

Mata kami pun bertemu dan aku pun menyambut tatapannya dengan senyuman penuh rindu. Berharap malam tak berlalu begitu cepat dan laju kereta seakan inginku hentikan. Namun aku sadar, itu tak mungkin kulakukan.

Seketika gerbong kereta saat itu bagaikan hanya ada kami berdua. Orang-orang tak kukenal yang kuabaikan, lantai kereta yang basah akibat langkah para penumpang dan baju lembab dan dingin yang kukenakan seakan berubah menjadi penuh kehangatan.

Tak lama setelah kami bertutur sapa, bercerita tentang kesibukan kami akhir-akhir ini, kereta yang membawa kami telah sampai di titik pemberhentianku. Dengan terpaksa aku mengucapkan kata pisah dan melambaikan tangan kepada Niko. Sebelum langkah kakiku benar-benar berakhir meninggalkan gerbong kereta, Niko menarik tanganku dan meninggalkan kartu namanya di saku jaketku. Dengan senyuman hangat yang selama ini kurindukan dan lambaian tangan yang mengharapkan pertemuan, Niko memintaku untuk menghubunginya kembali dengan meninggikan ibu jari dan kelingkingnya.

Akhirnya langkah kakiku malam itu berakhir di istana tempatku tinggal (rumah). Setelah membersihkan diri dan bersiap untuk menutup mata, aku mengambil kartu nama yang diberikan Niko sewaktu di atas kereta. Aku pun tak mampu menahan senyuman atas kebahagiaan yang diberikan Tuhan malam ini.

Pasalnya, selama ini aku tidak pernah bermimpi untuk bertemu dengannya lagi setelah kejadian sore itu. Bukan karena tak ingin, tapi aku hanya tak berani bermimpi. Namun, setelah semua berlalu, semakin banyak kisah yang kulalui, akhirnya kini aku tak merasakan ketakutan itu lagi.

Malam itu, mau tak mau aku harus mengingat kejadian di suatu sore yang penuh dengan air mata itu lagi. Niko adalah mantan kekasihku. Hubungan kami baik-baik saja saat itu, bahkan bisa dibilang sangat baik. Karena setelah hampir 3 tahun kami menjalin hubungan kekasih, kami tak pernah meributkan sesuatu dan berujung saling menyalahkan.

Namun sore itu berbeda, Niko memang tak menyalahkanku, dia pun tak mengajakku bertengkar, tetapi dia memberikan undangan pernikahannya dengan orang lain kepadaku. Bayangkan saja, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba dia memberikan undangan itu padaku. Pahit memang menerima kenyataan saat itu. Tanpa alasan sebelumnya, hubungan kami pun berakhir begitu saja.

También te puede interesar

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Urbano
4.8
1546 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Urbano
4.9
360 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos
Dives_Et_Felix1
Dives_Et_Felix1Lv1

APOYOS