Kevin terdiam mendengar ucapan Naumi yang sangat takut terhadap Zaki
"kenapa kamu takut sama Zaki?" tanya Kevin menyelidik
"aku nggak tau tetapi aku sangat tidak nyaman didekat bocah tengil itu" jawab Naumi
(haa Naumi kok bisa sama pikirannya sama gue yaa, dasar bocah tengil)
"nggak usah dipikirin, entar juga hilang sendiri" kata Kevin menghibur Naumi
"tapi aku ingat terus cara dia menatapku sangat menjijikkan" ungkap Naumi berterus terang, rudi yang sengaja nguping jadi tersenyum (ternyata gadis ini memang nggak bisa bohong padahal Kevin nggak tau sama sekali, aduuuh non..non kamu bakal membuat anak bupati itu menyesal telah mengganggu mu, apa yang bakal dilakuin Kevin entar yaa, aagghh)
"sudahlah Naumi kamu nggak usah memikirkan sesuatu hal yang belum tentu kebenarannya" ucap Kevin menghibur Naumi tetapi di dalam hati (dasar bocah tengil kau akan tau akibatnya karena sudah membuatku murka) pandangan Kevin tajam melihat kaca spion yang ada rudi dipantulannya.
"singkirkan bocah itu" Kevin menatap tajam kearah mata rudi
"siap boss" jawab Kevin
Naumi tidak terlalu ngeh dengan apa yang diucapkan oleh Kevin
Perjalanan ini terasa sangat panjang sama Naumi saking penasarannya dia melihat handphone nya untuk mengetahui sudah jam berapa saat ini, ternyata setelah diperiksa baru jam 9 wib malam.
"vin, jika aku kuliah nanti apa kamu akan datang ke kampusku" tanya Naumi
"kenapa? apa aku tak boleh menemui kekasih ku sendiri? Atau apa kamu malu jalan bersama ku? Atau kamu masih mau sama elang?" Kevin bertanya bertubi-tubi seperti orang yang sangat khawatir ditinggal kekasihnya
"kamu kenapa sensi gitu viiin, ayo ku liat dulu mata elang mu" naumi langsung memegang kedua pipi Kevin dan mencubit hidung Kevin dengan manja
"kamu cemburu lagi sama elang padahal akukan sudah bilang jika dihatiku hanya ada kamu percaya deh" ucap Naumi meyakinkan Kevin
"aku percaya kok sama kamu tapi aku nggak percaya sama bocah tengil itu" ucap Kevin
______________________________________________
Sementara dikamar elang
"sialan, kamu benar-benar membuatku sakit hati Naumi, kamu keterlaluan sedikitpun kamu nggak lagi menjaga perasaanku..."
braaak
Elang menendang kursi yang ada di dalam kamar
Pyaaaar
Elang membanting gelas yang ada diatas nakas samping tempat tidurnya
"dasar Kevin bang**t, gara-gara lo datang hidup gue jadi hancur... Lo bakal ngebayar apa yang udah lo rebut dari gue... Naumi milik gue dan selamanya bakal jadi punya gue"
Elang menhempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur dan bayangan Naumi di tepi pantai saat digendong sama Kevin menari-nari dipelupuk matanya seolah itu semua yang membuat hatinya terasa sangat remuk dan hancur.
"aagggghhhhh Kevin sialan, kenapa lo harus datang dalam hidupnya Naumi"
"lihat aja sepupu lo bakal gue jadiin pelampiasan karena udah buat masa depan gue jadi suram"