Haris yang hendak membuka pintu utama rumahnya pun harus mengurungkan niatnya karena merasakan dengan sangat jelas saat ini gawai yang berada di saku celananya berdering dengan sangat nyaring. Tanpa mau pikir panjang untuk waktu yang lebih lama, Hari pun mengeluarkan benda pipih tersebut.
Kedua alisnya saling bertautan saat melihat nomor yang sedang menghubungi saat ini tidak dia simpan dengan nama apa pun. Yang berarti ini adalah nomor baru.
"Halo?!" sapa Haris saat sambungan telepon mereka saling terhubung satu sama lainnya.
"Dengan pak Haris Setiawan?" tanya begitu mendengar sapaan yang dilontarkan Haris.
"Iya, kalau boleh saya tahu ini siapa, ya?"
"Anda akan tahu siapa saya, tapi boleh kita bertemu? Kalau anda peduli dengan istri anda sebaiknya kita bertemu saja."
Kedua alis milik Haris saling bertautan dan juga kedua manik memicing kala mendengar apa yang dikatakan orang asing yang sedang menghubunginya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com