Lova menipiskan bibirnya sambil menjauhkan ponsel dari telinganya setelah pembicaraannya dengan Manggala dengan sebuah janji yang sudah pasti akan dia tepati … nanti. Menghela nafas pelan sambil mengalihkan pandangan pada gedung-gedung tinggi di hadapannya dari balik dinding pembatas rooftop yang bertambah tinggi karena di sambung dengan dinding kaca.
Lova bersedekap dada. Hanya diam menikmati semilir angin sore yang ikut menerbangkan baju dan rambutnya yang dibiarkan tergerai. Lova mendongak, menatap awan-awan yang sudah siap menumpahkan air hujan ke bumi yang gersang. Ah … Lova sudah tidak sabar ingin cepat-cepat menghirup aroma petrichor yang menenangkan.
Lova melirik jam melingkar pas di pergelangan tangan kirinya. Setengah jam lagi, jamnya pulang sekolah. Lova beranjak dari tempatnya berdiri. Mengambil buku-bukunya. Lova langsung pergi meninggalkan rooftop menuju kantor guru. Dia akan menggunakan lift kali ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com