Tatapan Manggala tidak pernah lepas memperhatikan Lova hingga gadis yang disukainya itu mengambil duduk di bagian kosong yang ada di sampingnya. Bagian yang sebenarnya memang sengaja dia kosongkan berharap Lova akan duduk di sana.
Manggala tersenyum amat lebar. Tak ingin menutup-nutupi rasa senangnya. Manggala menggeliat kecil mencari posisi duduk nyamannya. Moodnya kembali naik hanya karena Lova duduk di sampingnya.
"Sampai mana, Kak?" bisik Lova.
Manggala tersenyum manis. "Belum bahas terlalu banyak kok, Va. Baru greeting aja, terus Bu Ekantika baru buka tawaran yang mau gantiin kakak sebagai ketua ekskul musik. Kalau mau bisa daftar ke kakak. Kamu mau gak, Va?" tanya Manggala setengah berbisik.
Lova menggelengkan kepalanya cepat. Perlahan mendekat wajahnya pada bahu Manggala sebelah kiri. "Nope! Makasih deh, Kak. Jiwa kepemimpinan aku, tuh nol besar." bisik Lova.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com