"Sakhi besar nanti, mau kaya kakak cantik. Terus punya pacar kaya kakak ganteng aja, deh."
Lova yang baru datang langsung terkekeh pelan mendengar penuturan polos Sakhi. "Sekolah dulu yang pinter ya, Sakhi." tegur Lova sambil meletakkan dua piring pecel lele yang ada di masing-masing tangannya di atas meja, di depan Pio dan Sakhi.
Raut wajah Lova berubah sendu ketika melihat Pio dan Sakhi yang sedang menelan saliva mereka dengan kasar. Menatap ke arah piring pecel lele dengan mata berbinar-binar. Lova tersenyum sambil mengusap pelan kepala Pio dan Sakhi secara bersamaan.
"Ayo, baca doa makan dulu."
Pio dan Sakhi kompak mengangguk. Keduanya menengadahkan kedua tangan mereka nyaris secara bersamaan.
Axel tersenyum sambil beranjak dari kursi yang sedang didudukinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com