Lova memegang kedua lututnya sambil mengatur nafasnya yang tersengal. Dadanya naik turun. Bahkan menelan salivanya sendiri saja Lova kesulitan. Lari memutari jogging track yang ada di area taman kompleks perumahannya sebanyak dua kali saja, sudah menguras tenaganya.
Lova menatap Malik, Lila, dan Abdul yang masih berlari memutari jogging track untuk yang ketiga kalinya. Ketiga sahabatnya itu seperti tak ada lelahnya sama sekali. Merasa nafasnya sudah kembali teratur, Lova berjalan menepi ke arah sebuah pohon yang rindang. Lova duduk di bawahnya sambil menunggu Malik, Lila dan Abdul selesai dengan acara jogging mereka.
Lova meneguk air putih dalam botol minumnya hingga habis setengah. Tenggorokannya kering. Lova benar-benar kehausan. "Ah ..." desah Lova lega, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com