"Keysha, Stop! Kau jangan gila!" Tampak kepanikan dari wajah Kanaya sehingga membuat Key semakin gendar menggodanya. Ia tertawa persis seperti ibunya ketika hendak menyiksanya.
"Kaysha! Ku bilang sama ibu, yah!" Keringat semakin membasahi pelipis Kanaya. Keysha hanya tertawa terbahak dan berjongkok menyimpan pisaunya dilantai.
"Kau gila!" Kanaya menyadari bahwa Key kakaknya telah menggodanya. Entah kenapa melihat pisau membuat Kanaya menjadi takut.
"Sorry, Nay! Bercanda, habisnya kau ketakutan begitu!" cicitnya dengan mengangkat kedua alisnya.
"Kupikir kau juga sama seperti ibuk!" jawabnya yang membuat Key menautkan kedua alisnya menatap heran, karena setahunya ibunya selalu berlaku lembut pada Kanaya.
"Memang ibu berlaku seperti itu padamu, Nay?" tanya Keysha penasaran.
"Ten- tu saja Ti- dak!" ucapnya dengan terbata.
"Lalu, kenapa kau takut?" Keysha bertanya agar adiknya menceritakan semuanya. Karena tampak kebohongan dari sorot mata adiknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com