"Aku merindukanmu Rin." ucap Aska dengan sebuah senyuman di bibirnya, tidak ingin membuat hati Karin cemas.
"Kenapa kamu tersenyum, apa dengan kamu tersenyum semua akan baik-baik saja?" tanya Karin dengan matanya yang sedikit merebak walau tidak menunjukkan tangisnya yang pasti akan membuat Aska menjadi sedih.
"Apa tersenyum pada istriku tidak boleh?" tanya Aska dengan senyuman yang kentara.
"Jangan tersenyum lagi! aku marah padamu!" sentak Karin dengan suara lirih seakan tercekat dalam tenggorokannya.
"Benar? aku tidak boleh tersenyum lagi? apa aku harus cemberut di hadapan istriku yang cantik ini?" tanya Aska menatap lembut wajah Karin.
"Aku marah padamu Ka." jawab Karin dengan suara lirih, Aska selalu tidak ingin membuatnya kuatir, tapi Karin sangat tahu keadaan Aska yang tidak baik-baik saja.
"Marahlah sayang, aku siap menerima hukuman darimu." ucap Aska masih dengan senyuman yang nakal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com