Wajah wanita itu memang sangat pucat setelah kuperhatikan baik-baik, membuatku semakin tidak tega jika hanya berdiam diri tanpa melakukan apa pun untuk menolongnya. Karena itu, aku bergegas mengambil kotak berisi obat-obatan yang memang kami bawa dari rumah. Aku mencoba menggunakan cairan alkohol untuk mengembalikan kesadarannya. Aku menuangkan cairan itu pada kapas dan mendekatkan ke hidungnya.
Awalnya, dia tak memberikan reaksi apa pun, hingga pada percobaan kedua ... wajahnya mengerut, suara ringisan meluncur keluar dari mulutnya. Sepertinya aku berhasil.
Aku lega bukan main ketika melihat kedua matanya yang sejak tadi terpejam erat, kini perlahan mulai terbuka. Dia tampak kebingungan karena bola matanya sedang bergulir menatap sekeliling kereta.
"Hai, jangan takut. Aku bukan orang jahat," ucapku begitu kusadari saat menatap wajahku, dia terlihat ketakutan dan hendak menjauhkan diri.
"K-Kau siapa?" tanyanya dengan suara pelan, tapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com