Sesuai rencana yang sudah kami sepakati di sungai, setelah selesai menyantap ikan bakar dan istirahat sejenak, kami pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Selama Zero membereskan tenda dan barang-barang kami, dia sama sekali tak membiarkanku membantunya sehingga aku hanya menunggunya sambil duduk manis di dalam kereta.
"Zero, boleh aku duduk di depan, di sampingmu?" tanyaku ketika Zero menata barang-barang kami di kereta.
"Tapi anginnya tidak baik untukmu. Lebih baik kau duduk saja di kereta ini. Di sini lebih hangat." Aku menggelengkan kepala karena aku tak mau duduk sendirian di dalam kereta. Rasanya sangat membosankan. "Aku ingin duduk bersamamu di depan, sambil melihat-lihat pemandangan indah di sekeliling tempat yang kita lewati."
"Dari dalam kereta juga kau masih bisa melihat pemandangan jika jendelanya kau buka."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com