Raungan kesakitan menggema setiap kali daun-daun merobek tubuh Khadgar dan Lyon, begitu pun dengan batu-batu. Dengan kecepatan tinggi terus menusuk tubuh kedua penyihir itu. Tubuh mereka tercabik-cabik, daging mereka terkoyak dan darah menyembur dengan deras. Sejak dulu aku selalu takjub dengan kekuatan sihir Zero. Semua benda di sekeliling Zero menjadi senjata mematikan, bahkan sehelai daun yang layu dan sebuah batu kecil yang ringan bisa merenggut nyawa seseorang, sekalipun nyawa dari penyihir kuat seperti Khadgar dan Lyon.
Terlihat dari jauh raut wajah memohon Khadgar dan Lyon terlihat memuakkan di mataku, tubuh mereka yang menyatu kini terpisah setelah kedua tubuh mereka kini sama-sama memiliki luka yang sangat parah akibat terkena serangan Zero. Aku bahkan tidak memiliki rasa belaskasihan sedikit pun untuk mereka. Begitu pun dengan Zero, karena meskipun mereka terus merintih dan memohon, tanpa ampun Zero mengangkat pedangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com