Aku berjalan mendekati altar tanpa mempedulikan orang-orang yang tengah menatapku dengan tajam. Mereka seakan-akan tidak nampak di mataku karena saat itu yang aku inginkan hanyalah segera berada di dekat ayah untuk mengungkapkan keinginanku.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Perhatian ayah akhirnya tertuju padaku setelah aku berada cukup dekat di depannya. Saat itu ... aku memang teramat bodoh, aku merasa sangat senang karena akhirnya ayah melihat ke arahku. Dia tidak mengabaikanku seperti yang selalu dia lakukan selama ini.
"A-Ayah ... aku dengar nanti malam akan diadakan sebuah upacara suci di Istana ini. Jika diizinkan aku ingin menghadirinya bersama ayah."
Ayah terdiam untuk beberapa saat sebelum suara tawanya membahana dan dia berkata, "Siapa yang memberitahumu?"
Kepalaku menggeleng, "Tidak ada. Tanpa sengaja aku melihat para dayang dan prajurit istana sedang mempersiapkan untuk upacara itu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com