Setelah itu, dia lulus dari sekolah dasar dan pergi ke Amerika untuk bersekolah di sana. Hanya di liburan musim dingin dia akan kembali ke Cina untuk waktu yang singkat. Keduanya kemudian sangat jarang bertemu, dan mereka tumbuh terpisah.
Mu Xiaoxiao berkata, "Baiklah, aku akan memanggilmu Jie lagi mulai sekarang. Tapi ada syaratnya. Syaratnya adalah kau harus menghitung domba untukku."
"Menghitung domba?" Yin Shaojie menatapnya.
Dia tertawa dan berkata, "Iyaa. Aku tidak bisa tidur dan ini sudah larut malam. Jika aku tidak tidur sekarang itu tidak bagus untuk kulitku. Karena itu aku mau secepatnya tidur dan kau bisa membantuku dengan menghitung domba untukku karena aku terlalu malas untuk melakukannya"
Yin Shaojie tidak bisa menahan tawa. Dia terlalu malas untuk menghitung lalu dia memintanya untuk menghitung domba? Pintar sekali dia.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menghitung domba. Tapi, sekarang sudah tidak jaman lagi untuk menghitung domba."
"Kalau begitu apa yang sedang tren di jaman sekarang?" Mu Xiaoxiao bertanya dengan penasaran karena dia telah tinggal jauh dari kota sejak beberapa tahun terakhir. Jadi, dia tidak tahu tren terbaru di kota ini.
Yin Shaojie tertawa dan berkata, "Sekarang sangat populer untuk menghitung pangsit karena 'pangsit' terdengar seperti 'tidur' dalam bahasa Mandarin."
"Haha, pangsit! Itu sangat lucu! Oke oke, mulailah menghitung," kata Mu Xiaoxiao sambil mencari posisi yang nyaman, mempersiapkan 'pangsit' untuk membuatnya tidur.
Yin Shaojie mulai menghitung. "Satu pangsit, dua pangsit, tiga pangsit ..."
"Tunggu!" Baru beberapa hitungan, dia memotongnya.
"Tidak, jangan menghitung seperti itu! Itu hanya membuatku berpikir tentang pangsit dan juga membuatku lapar. Bisakah kamu mengganti kata pangsit dengan kata lain?" Tanyanya dengan cepat karena dia ingin melupakan pangsit di kepalanya sebelum dia benar benar lapar.
Yin Shaojie lalu berpikir sejenak, dia tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Satu Xiaoxiao, dua Xiaoxiao, tiga Xiaoxiao ..."
Mu Xiaoxiao tertawa geli sambil menganggukkan kepalanya, dia terlihat senang. "Hitung dengan cara itu saja kalau begitu."
Kemudian, dalam kegelapan, suaranya yang dalam dan seksi bergema di kamar itu.
"Empat Xiaoxiao, lima Xiaoxiao, enam Xiaoxiao, tujuh ..."
-----
Keesokan harinya.
Mu Xiaoxiao membuka matanya, wajah tampan Yin Shaojie bisa terlihat. Dia menundukkan kepalanya dan menyadari bahwa mereka berada dalam posisi berpelukan seperti sebelumnya.
Dia bingung. Sambil mengerutkan kening, dia bergumam, "Bagaimana bisa seperti ini ..."
Meskipun dia memiliki kebiasaan memeluk sesuatu ketika tidur, tapi setiap kali dia tidur dengan orang lain, itu tidak pernah terjadi.
Mengapa setiap kali dia tidur dengan Yin Shaojie, selalu terjadi seperti ini?
Bahkan yang lebih aneh adalah kalau pun dia memiliki kebiasaan memeluk sesuatu, bukankah harusnya dia yang memeluk Yin Shaojie. Tapi mengapa sebaliknya? Kenapa Yin Shaojie yang memeluknya?
Mu Xiaoxiao melepaskan diri dari pelukannya, membuka matanya yang mengantuk dan duduk.
"Hey, bangun." Dia menepuk pundaknya.
Yin Shaojie dibangunkan olehnya. Dia membuka matanya dan dia terlihat pucat. Dia lalu meliriknya.
"Aku benar-benar seorang masokis ..." gumamnya.
Mu Xiaoxiao tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan tadi dan bertanya, "Apa yang kau katakan?"
"Tidak ada."
Yin Shaojie duduk. Dia meletakkan bantal di belakang punggung dan dengan lesu merenggangkan punggungnya. Rambutnya acak-acakan, namun dia masih terlihat mempesona.
Mu Xiaoxiao merasa penasaran dan berdiri mendekati Yin Shaojie lalu menyadari sesuatu. "Apa kau tidak tidur nyenyak semalam? Matamu merah"
Yin Shaojie mengerang dan meliriknya. "Aku harus menghitung domba dan hanya bisa tidur setelah kau tertidur. Lalu kau membangunkanku ketika aku sedang tidur ... bagaimana aku bisa tidur nyenyak!"
Karena itu, dia menyebut dirinya sendiri seorang masokis. Kenapa dia harus menginap?
*Masokis didefinisikan sebagai kesenangan yang berasal dari rasa sakit fisik atau psikologis yang ditimbulkan pada diri sendiri baik oleh diri sendiri atau orang lain.