"Hei, jangan menangis." Keenan mendekat pada tubuh istrinya, kemudian mendekapnya, dan mengecup keningnya mesra. Nina membalas pelukan sang suami. Ah, ternyata seperti ini rasanya dicintai, oleh orang yang kita cintai. Batin Nina.
"Aku bersih-bersih dulu. Nanti keburu mama, papa, pulang, malu aku." Nina tiba-tiba bangkit. Ada sedikit rasa ngilu terasa di bawah sana, namun ia tahan. Mengambil pakaiannya, dan mengenakannya.
Keenan pun memungut pakaiannya dan mengenakannya kembali. Mereka berdua keluar dari kamar tamu berbarengan. Berniat kembali ke ruang keluarga, tempat Keenan dan Nina meninggalkan Archie yang tengah asyik menggambar. Namun, Nina dan Keenan tidak mendapati Archie di tempatnya.
Nina menjadi panik, mencari Archie di seluruh penjuru ruangan, termasuk kamar Nina, dapur, halaman belakang, dan kamar mandi.
"Archie menghilang!" teriak Nina panik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com