Di rumah kediaman Asha dan Angga.
Asha yang tengah menikmati secangkir green tea di dapur, di sore hari yang cerah, tiba-tiba merasakan ada lengan yang melingkari pinggangnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan milik Angga.
Angga kemudian mencium pipi dan bibir Asha, seperti yang biasa ia lakukan jika habis pulang dari bepergian.
"Bibirmu manis rasa green tea." Asha tersenyum. Dilihatnya di tangan Angga ada dua amplop, mirip surat undangan.
"Undangan siapa itu?" Asha melanjutkan menikmati green teanya. Menyesapnya perlahan.
"Dari om David, undangan keponakannya Helena. Om David diminta untuk menitipkan satu undangan pernikahan Helena untuk Keenan." Angga membuka salah satu undangan yang ditujukan untuk dirinya dan Asha.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com