webnovel

EADLE

seseorang yang merasakan kesedihan yang sedang ia alami,adalah kesedihan yang oaling menyedihkan. Namun,ia merasa beruntung,setidaknya kebahagiaan yang pernah di alami adalah satu-satunya kebahagiaan yang paling istimewa.

_Zahetic · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
5 Chs

02.sebuah nama

Tekan bintang terlebih dahulu💙.

«selamat membaca»

•••

Queenzie,mengirim pesan kepada sahabatnya. Namun pesan tersebut tak kunjung ceklis dua.

"Di EDEL KEMANASIH?!," Queenzie berteriak frustasi. Queenzie pingin curhat tentang kesehariannya,tentang ayah nya yang mengajak Queenzie berkemah. Dan juga sang ibu yang mengenalkan anak sahabatnya,cowok berkulit putih,berperawakan tinggi,bahkan lebih ganteng dari pada Sultan Abimanyu. Mas crushnya.

Mengorek-ngorek hidung,mencari harta karun yang nyangkut.

Menggaruk pantat,berguling kesana kemari.

Membuka sosmed berjam-jam,namun tak urung membuat ceklis satu itu menjadi ceklis dua abu-abu.

"Fuck you Eadle," Setelahnya Queenzie menutup mata,tertidur dengan tengkurap tanpa selimut.

°°°

"Mustahil lo gapunya nama," Eadle terkekeh sinis,mana ada orang tidak mempunyai nama sama sekali.

Mengangkat jari telunjuk dan tengah,"su...er" Pria tersebut berbicara menekan.

Eadle menaikkan oktaf suaranya,"Terus orang-orang manggil lo apa?!".

Pria yang di temui dirumah kosong,menindih perut nya dan yang mendapatkan hadiah berupa cairan merah pekat di hidung.

Pria itu menggeleng cepat "Gue,belum pernah bicara sama orang lain,"

Eadle menjatuhkan rahangnya, "Kalo ada orang yang nanya atau manggil,gue gak pernah jawab. Pura-pura tuli."

Aneh,pikir Eadle.

Kalau pria tersebut hidup dengan berinteraski seperti itu. Bagaimana kehidupan nya.

"Gue harus manggil lo apa," Eadle memandangi wajah pria tersebut,meski selalu gagal fokus karena ketampanan nya.

Hei,siapa yang tidak menyukai cogan alias cowok ganteng?.

Apalagi pria di depannya ini sedikit mirip oppa-oppa,pemain drakor yang sering ia lihat di ponsel Queenzie.

Pria itu nampak berpikir,"kalo gitu...kasih gue nama."

°°°

Eadle tiba di apartemen nya.

Eadle membanting tubuh ke kasur.

Kamar yang di dominasi berwarna coklat muda itu menjadi tempat paling favorit Eadle di dunia.

Tidak ada kenyamanan yang menandingi kasur empuk,bersih dan wangi.

Kamar rapih yang membuat siapa saja pasti betah,kamar aeshetic dengan barang yang minim.

Hanya ada meja bulat kecil di sisi kanan kasur. Lemari dua pintu,meja belajar lipat,dan lampu tidur.

Baju tidur bermotif tai yang di kenakan Eadle. Hasil tukaran hadiah dua bulan lalu bersama Queenzie.

Mengingat kejadian tadi,Eadle tersenyum tipis.

Flashback on

"Kalo gitu..kasih gue nama." Pria di hadapan Eadle tersenyum lebar,sangat lebar membuat nya tersenyum seperti joker.

Bermenit-menit Eadle memikirkan nama,nama apa sih yang cocok untuk makhluk tampan di hadapannya.

"Alvi Gaelin Hanani."

Pria tersebut mengacungkan jempolnya,tersenyum lebar hingga deretan gigi rapinya terlihat.

"Alvi". Pria tersebut menyebut nama yang di berikan Eadle.

Flasback off

Eadle bangkit dari rebahan nya.

Mengambil note bertema galaksi,lalu menuliskan satu nama dengan bolpoin bertinta tebal.

Alvi Gaelin Hanani.

Eadle menempelkan note tersebut di lampu tidur.

°°°

"Bisakah kau mencarikan sekolahan tingkat SMA?,untukku." Seorang pria berambut hitam legam tengah berbicara lewat sambungan telfon.

"Yayaya,tentu."

Pria itu tersenyum tipis, "Tolong carikan nama Eadle Edelenyi."

"Untuk apa kau menyuruhku mencarikan orang tersebut?." Jawab pria di seberang sana.

"Aku ingin satu sekolahan dengannya,"

Pria di seberang sana terdiam cukup lama,membuat pria berambut hitam legam berdecak.

"Tolong lah,"

"Hm,esok aku kabari. Kau sepertinya masuk perkiraan minggu depan."

"ahh,ya!. Buatkan aku identitas baru,"

"H-hah?"

"Alvi Gaelin Hanani,identitas baruku."

Ttuttt...tuuutt...

Sambungan terputus sepihak.

Pria ganteng yang di ketahui bernama Alvi Gaelin Hanani tersenyum cerah,astaga ia sudah tidak sabar bertemu gadis itu kembali setelah kepulangan nya tadi malam.

°°°

Eadle memasang pantofel putih,dengan kaos kaki putih mencapai setengah paha.

Rok abu-abu,seragam putih dan almamater merah bata.

Eadle mengikat longgar rambut gemlombang nya.

Sebelum sarapan,Eadle membuka ponsel. Terdapat banyak notifikasi,pesan beruntun dari Queenzie membuat Eadle meringis pelan.

Ia segera memasukan ponselnya kedalam saku almamater,lalu memakan dua roti dengan selai kacang dan segelas susu.

°°°

Eadle duduk di kursi,penghuni di kelas unggulan ini hanya ada Eadle.

Pukul 06:10 Eadle sudah tiba di sekolah,selalu berpapasan dengan satpam yang membuka kunci gerbang.

Selalu berangkat pagi,bahkan sangat pagi membuat Eadle pernah menunggu satpam yang belum datang membuka kunci gerbang sekolah.

Eadle memainkan ponsel nya sejenak,membuka aplikasi instagram.

Satu notifikasi 'mulai mengikuti anda'.

'Menyukai postingan anda'

Eadle membuka lebar-lebar matanya,takutnya ia sedang ngelindur.

Alvi.eed_

Username tersebut membuat Eadle masih bisa mengira jika bukan pria kemarin,tapi foto profil yang kosong tiba tiba muncul wajah ngezoom pria tersebut.

Membuat Eadle tidak bisa menyangkal. Pria itu memiliki 0 pengikut,dan 1 mengikuti. Tentu saja akun Eadle.

Drttt....

Satu dm instagram masuk,dari username Alvi.eed_

|Pagi Eadle........😄

Yaaa|

|hah?

Ap?|

|apa?

Y apa?!|

|ya apa?apa?

Eadle menghembuskan nafasnya kasar,apasih Alvi tidak jelas sekali membuat jengkel pagi-pagi seperti ini.

Eadle merasakan perutnya mulas,kebiasaan ketika sarapan pagi pasti dirinya langsung ingin boker.

°°°

06:15

Queenzie tiba di sekolah,bersama Ghea.

Ya,setiap pagi Queenzie selalu menjemput Ghea. Memberi tumpangan untuk ke sekolah.

"Belajar yang rajin,pulang sekolah nanti ajak Eadle jalan-jalan." Queenzie berbinar,apa? jalan-jalan bersama Eadle.

Sudah di pastikan Eadle tidak akan menolak ajakan ayahnya,Queenzie dengan semangat menganggukkan kepala.

Mobil hitam besar itu melaju pergi dari pekarangan sekolah.

"Eadle di ajak jalan-jalan sama bapak lo?" Queenzie mengangguk.

"Iya,ayah,ibu,sama nenek itu suka banget sama Eadle. Katanya Eadle baik banget. Cocok temenan sama Queenzie." Queenzie melangkah menuju kelas,dengan Ghea yang menampilkan muka malas.

"Gue juga temen Queenzie kali,bisa-bisa nya tuh orang tua gak ajak gue jugak!" batin Ghea kesal.

"Queen," Queenzie menoleh,mengerucutkan bibirnya.

"Kamu kemana aja semaleman,Queen itu pengin curhat banyak sama kamuuuu,"

"Ponsel gue mati," Eadle duduk menghadap Queenzie.

Eadle tersenyum jahil,"Ciee,gimana?cowoknya ganteng gak?".

Queenzie tersenyum malu-malu."Ganteng banget,putih,tinggi,otot tangan nya gede!"

Eadle tertawa,"Lebih ganteng dari Abimanyu kan?" Queenzie mengangguk cepat,jelas lah.

"Siapa namanya?"

"Ashar Athalaric," Queenzie menutup mukanya dengan buku tebal,malu.

"Udah,sama Ashar aja. Daripada Abimanyu." Enteng sekali Eadle berbicara.

"Tapi kak Ashar gak sekolah disini," Queenzie menampilkan wajah sendu nya,"Gak bisa pamer mas crush kalo aku punya calon pacar ganteng." Eadle berdecak.

"Nanti aja pamernya,di sosmed kan bisa. Intinya biar keliatan sama mata belotot nya Abimanyu,lo udah ga berharap sama dia."

"Kejauhan banget ngomong nya,emang dia mau jadi pacarnya Queenzie?" Eadle tiba-tiba bungkam,lalu menggaruk-garuk rambut yang kebetulan gatal sekali.

°°°

Terimakasih sudah membaca tanpa melewatkan beberapa kalimat💙

See u next chapter 💥

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

_Zaheticcreators' thoughts