webnovel

E V A N E S C E N T

[KATA KATA NON BAKU ALERT!] PRANG! Terorisme masuk melalui jendela kelas yang membuat para siswi berteriak. Tanpa lama lama, para terorisme itu langsung menyekap semua murid. Begitu pun dengan kelas lain, para siswi berteriak tidak karuan. "YANG BERBICARA, DAN BERGERAK AKAN SAYA TEMBAK" Tegas salah satu terorisme Semua murid di kelas Bryan sudah tersekap semua, namun tidak dengan Renjun. Ia sudah keburu panik dengan semua yang terjadi diluar kamar mandi. "Gue jangan panik, tenang tenang. AAAA bagaimana ini ya ampun gua menyesal tadi makan Pho ayam pakai saos cabe" Perlahan Renjun membuka pintu kamar mandi, mencuci tangannya. Lalu melihat keadaan di luar kelas. Semuanya terlihat sangat ricuh, beberapa murid sudah ada yang terkena tembakan dan meninggal. Renjun mengintip kelas yang berisikan para sahabatnya sedang di sekap oleh para teroris. Renjun buru buru masuk kembali ke kamar mandi dan mencari tempat untuk dia sembunyi. Ingin tahu kisah selanjutnya? Buruan baca novel EVANESCENT! Bakal ada kejutan menarik. Yang gak bakal kalian sangka. Maafkan kalo ada kesalahan kata, bisa komen di chapter nya agar aku perbaiki. Jangan lupa vote! Happy reading guysss!^^

Muhammadbirrul · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

The start of chaos

Keesokan harinya...

PRANG!

Suara dari arah dapur membuat kaget Bryan yang masih tertidur.

Ia beranjak dari tempat tidurnya, dan lari perlahan-lahan. Saat akan menuruni tangga...

" AH?! GA MUNGKIN KAN AYAH SAMA

BUNDA MAU.. " Bryan membatin

" Cerai. " ia melanjutkan kata tersebut saat masuk kembali ke kamar.

Ia tak menyangka, ayahnya yang cukup dingin. Bertengkar dengan bunda nya.

----------------

Semenjak hari itu...Bryan jadi lebih pendiam, murung, dan terlihat pucat setiap kali pergi ke sekolah.

" Bryan, Lo gak apa apa? Muka nya kek pucat gitu "

Saat Bryan akan menjawab..ia terjatuh di bahu Riero.

Dengan segera, Riero memanggil Liñh yang bertugas di UKS.

" Liñh, bantu gue angkat Bryan dia pingsan kek nya "

Riero mengangkat badan Bryan, dan membawanya ke UKS. Bryan sakit pun menjadi sorotan, apalah ia terkenal sekali di sekolah nya.

" Bryan kenapa, Riero? " Tanya Du.

" Dia ga sarapan kayak nya, lemes "

Du dan teman temannya membantu Riero untuk membawa Bryan ke UKS.

Lalu, ramai lah murid murid perempuan yang mengikuti Riero ke UKS.

Perlu waktu lama untuk Bryan siuman. Sepertinya, ia hanya minum air putih, dan makan roti tawar saja saat sarapan.

Ia tidak mau menambahkan beban pikiran bundanya. Walau pun itu hal sepele.

" Bryan, udah siuman? Gimana keadaan nya sekarang? "

" Baikan, "

" Nih obatnya, mau gue bantu ? "

" Gak apa apa, gue aja. "

Setelah minum obat, Riero menyuruhnya untuk istirahat kembali. Riero pun meninggalkan Bryan di UKS, dan berniat untuk mencatat pelajaran yang hari ini di pelajari.

1 jam kemudian, sekolah pun usai. Riero lantas menjemput Bryan di UKS.

" Bryan, bangun pulang yuk. Nih gue catatkan pelajaran hari ini tas nya mau gue yang bawa atau lo?    "

Gue aja yang bawa, makasih ya udah di catatkan "

"Sama samaa "

Mereka pun pulang dengan naik transportasi umum. Karena Bryan sakit, sebenarnya deket sih sekolah dengan rumah Bryan dan Riero, tapi karena banyak belokan, jadi nya naik transportasi umum.

Sesampainya di depan rumah...

" Eh, kok ada bekas Jejak kaki? " Batin Bryan, ya..jejak kaki nya tidak begitu jelas, hanya saja terlihat.

Bryan pun masuk kerumah

" KAK...KAK? " Amira memanggil kakak nya tersebut dengan nada yang lemah.

" Eh? Kenapa?? "

" Aku jatuh dari tangga "

" lhoo?? Ga ada bunda sama ayah memangnya? "

" Gak ada kak, tadi pas aku bangun tidur siang, ada gelas di deket tangga aku ga liat ketendang kak. Terus pecah, aku kaget, aku ga sadar aku injek beling, dan.. aku kepeleset dan injek beling lagi. "

" Ehhh, ayo cepat cepat di obati. Sini kakak gendong! "

Dengan sigap, Bryan menggendong adik nya.

" Ini kamu kejadian nya udah dari tadi? "

" Nggak kak, baru aja  "

" Darah nya keluar banyak lho, kamu ga kesakitan? "

" Gak apa apa kak, gak sakit kok, btw muka kakak kenapa? Kok kayak lemes "

" Haahh, kakak tadi pingsan. Kakak cuma minum air putih sama roti doang. "

" Kakak pingsan? Jangan urusin aku kalo gitu..kasian.. "

" Gak apa apa kok Amiraa, udah enakan tadi. "

" Beneran? "

" Iya kok, beneran. "

" Btw, kamu lagi deket sama seseorang yaa "

" Nggak koook, siapa bilangg? 😳 "

" Alah masaa, ambil ah hp nya "

" Ish, jangaannn "

" Tapi boong "

" Iishhhh "

" Bunda sama ayah di mana ? "

" Gak tau tuh, coba telpon "

Bryan mencoba menelpon bunda tapi tidak diangkat, Bryan mencoba chat tapi tidak di balas.

" Ga, diangkat, chat kakak juga ga di bales "

" Aku laper kak "

" Kita masak mie aja yuk, jadiin pizza mie "

" Yuk yukk, aku ambil telor nya di kulkas ya kak. "

" Iya, EHH kamu kan kakinya lagi sakit, biar kakak aja "

" Gak apa apa kak, biar aku bisa jalan. "

" Beneran? Gak sakit?? "

" Iya kak, gak apa apa "

Akhirnya, mereka berdua pun membuat pizza mie.

Pukul 20.30

" Bunda sama ayah kok belum pulang ya kak, sudah jam segini. "

" Iya ya kak "

" Kita tidur aja yuk, mungkin ayah ada tugas mendadak, bunda juga lagi ada urusan di toko. "

" Iya kali kak, yuk tidur. "

" Yuk, selamat malam kak "

" Malam juga Amiraa "

Mereka berdua pun masuk ke kamar nya masing masing.

" Semoga aja, rumah tangga ayah sama bunda gak- gitu deh " batin Bryan.

Dikamar sebelah..

" Memangnya aku lagi naksir seseorang gitu? Ada sih, rahasia deh intinya 😚 "

-----------------

Bryan harap, kalau memang orang tua nya cerai tapi cerai yang baik baik, tidak dengan kekerasan.

Keesokan harinya..

" Selamat pagi kak, "

" Pagii, "

Bryan menyapa adiknya sembari mengancingkan bajunya.

Bryan pun turun ke bawah, dan turun untuk sarapan.

" Yuk sarapan, nih ada bubur ayam "

" Yuk! Amira udah laper "

Selepas makan...

" Anak anak, sini dulu sebentar "

" Ada apa bun? "

Bryan, Amira, bunda, dan ayah duduk di atas meja makan.

" Jadi gini, bunda sama ayah... "

" Mau cerai, gimana menurut kalian? "

" Kalo kata aku sih, mungkin memang sudah takdir. Insya Allah aku terima Bun, "

" Menurut Amira, gak apa apa kok. Kita berdua bakal mencoba untuk tidak stress "

" Sebenarnya, bunda punya alasan kenapa bunda sama ayah cerai. "

" Apa itu? "

" Ayah bakal kerja di Hong Kong, dan kemungkinan gak pulang "

" Ooh, gitu.. InsyaAllah aku sama Amira terima "

" Maafkan ayah ya nak, maafkan kalau ini keputusan yang berat buat kalian. "

Mereka pun berpelukan, dan ayah meninggal kan anak dan istri kesayangannya di Vietnam.

Amira meneteskan air mata, karena, ayah nya lah yang selalu ada bagi nya.

" Jangan nangis, gak apa apa kok. Kakak juga sedih, insya Allah kita punya gantinya suatu hari nanti "

" Sabar ya Bun,, "

" Gak apa apaa, yuk Bunda antarkan kalian ke sekolah "

Bunda pun mengantarkan Bryan dan Amira ke sekolah.

Di sekolah...

" Hey Riero! Assalamualaikum! "

" Hello Bryan, Waaalaikumsalam.. btw, maafin gue tadi ga ajak lo berangkat sekolah bareng "

" Hahaha, its okay "

" Tapi,, kenapa ga ngajak? "

" Hmmmm, ituu, kakak gue berantem ama ortu "

" Gue kan bingung, Ama takut jadi ortu gue nyuruh berangkat sekolah bareng "

" Wahhh, memang masalah soal apa? "

" Kayaknya..kakak gue ketahuan pacaran deh "

" Ohh, gituu "

" Yes, btw tumben banget bunda lo anterin lo kesekolah? "

" Iya, ayah gue bakal pergi selama lamanya "

" Lah? Kenapa?? "

"Itu, ayah gue bakal kerja di Hong Kong. Dan mutusin buat cerai sama bunda gue "

"Oohh, suatu hari bakal Nemu yang baru kok, sabar ya "

" Aamiin, makasih doa nya "

Hari ini ada pelajaran olahraga, semua murid murid turun untuk ganti baju.

" Yuk ganti baju "

" yuk "

Hari ini, materi pelajaran olahraganya adalah, sepak bola.

Semua murid murid laki laki memulai permainan sepak bola. Permainan ini dikelompokkan, Bryan satu kelompok dengan Riero.

Untuk yang perempuan, mereka mendapat materi bola kasti.

" AAAAAKKKKHHHHHH "

" eh? Kenapa tu "

" AHH, palingan si Xaver. Hadeuuuh kenapa pada suka Ama si Xaver si

" Xaver? Mana dia ?? "

"Tuh, baru keluar dari ruang ganti. Males banget, dia kan nakal "

" Ahahah, masa? "

" Yes, dah lah yuk maen bola "

Bryan tidak risih dengan Xaver, ia tidak begitu menginginkan popularitas.

Setelah pelajaran olahraga...

" Oh iya, gue ikut audisi "

" Audisi apaan? "

" Nyanyi, mau liat ga? "

" Tentu saja, kapan? "

" Sabtu ini, jam makan siang "

" Ohh, okay nanti gue ke rumah lo  "

Mereka pun pulang kerumah masing masing.

" Apalagi sekarang, ada sepatu "

" Assalamualaikum.. "

" Sepi? Amira ngerjain tugas kali. Naik ah keatas "

tep tep tep

Tok tok tok!

" Hai Amira- "

Perkataan Bryan berhenti

" L.. lagi apa? " Bryan berbicara agak terbata bata

" Tugas kak, kenalin ini Rafael, dia dari Indonesia juga "

" Halo kak, kenalin aku Rafael "

" Halo juga, aku kakak nya Amira

Hati hati lho sama Amira, dia suka galak "

" Apaan sih, dah sana ke kamar, pergi pergi "

" Iya deu "

" Kakak mu humoris "

" Apaan sih, mana ada. Dah lah, yuk kerjain lagi "

Bryan pergi ke kamar nya untuk berlatih bernyanyi.

-------------------