"Oh begitu, pantas saja kamu marah sangat. Hmm bisa ku lihat kondisi kalungnya? aku suka loh benerin barang-barang yang rusak," ucap Mikha.
Aarav pun merogoh kantongnya lalu memberikan kalung pemberian Perry ke Mikha. Mikha mengambil kalung tersebut dan coba membetulkannya.
"Beneran kamu bisa?" tanya Aarav yang tampaknya ragu dengan kemampuan Mikha.
"Hmm tenang saja, jika gagal aku beliin kalung baru kok," jawab Mikha.
"Enggak mau!" ketus Aarav.
Mikha melirik Aarav saat Aarav berkata ketus kepadanya.
"Hmm kita lihat saja nanti," gumam Mikha.
***
Satu jam kemudian...
Aarav dan Mikha memutuskan untuk mampir ke salah satu cafe yang bernuansa salju. Untungnya Mikha membawa jaketnya yang cukup tebal begitupun dengan Aarav.
Mereka masuk kedalam cafe tersebut. Saat berada didepan pintu cafe, Mikha menghentikan langkahnya. Aarav bertanya ketika melihat Mikha yang berhenti.
"Ada apa, Mikha? kenapa kamu berhenti?" tanya Aarav.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com