webnovel

DOKTER TAMPAN JATUH CINTA

Bagaimana rasanya dikejar-kejar dua dokter tampan sekaligus. Fara tidak menyangka hidupnya bakal seperti ini. Dokter Adam yang terkenal dingin dan terkenal tampan di rumah sakit diam-diam menyukainya. Di sisi lain ada Dokter Kevin. Dokter muda, tampan, pewaris keluarga konglomerat, pewaris rumah sakit terkenal di kota Surabaya tidak mau kalah mengejar cinta Fara. Keduanya bersaing memperebutkan hati Fara, gadis polos dan lugu yang hanya memikirkan bagaimana caranya dia bisa lulus menjadi perawat. Apa yang akan dilakukan Fara? Siapa yang akan dia pilih? Dokter Adam atau Dokter Kevin? Dua-duanya adalah dokter impian semua wanita. . . . . . . . . . . . . . . Plis berikan dukungan pada novel ini dengan review, komentar, dan batu kuasanya. Tanpa kalian novel ini tidak ada apa-apanya. Selamat membaca dan terima kasih. ************************************** Disclaimer : Bijaklah membaca dan memberikan komentar, naskah ini asli milik ratna fa, segala macam plagiat dan dengan sengaja mencoba mencopy atau menyalinnya akan dikenakan sanksi hukum pidana sesuai aturan pemerintah yang berlaku di Indonesia. Terima kasih. My Instagram @_ratnafa BACA NOVELKU LAINNYA : KETIKA DIA SELINGKUH (END) HOPE! OH MY ANGELS (ON GOING) THE SECRET OF TARON (ON GOING) THE LOVE MAZE (ON GOING)

ratnafa · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
162 Chs

Terjebak

Rio jatuh di tanah, Agnes langsung memeluknya.

"Rio bangun! Rio …" teriak Agnes, dia memukul wajah Rio berkali-kali.

"RIO … DOKTER RIO … " Teriakan Agnes semakin kencang, dia mulai menangis.

Matanya terasa pedih, api semakin membesar.

Di jalan raya di depan bangunan, Dwi dan Tias berteriak juga, mereka sangat ketakutan melihat Agnes dan Rio.

"Mbak, apa yang harus kita lakukan?" ucap Tias.

"Ayo kita ke sana bantu Mbak Agnes." Kata Dwi.

"Tias takut Mbak."

"Kamu tenang ya, kalau gitu kamu di sini saja, biar Mbak yang ke sana."

"Tapi Mbak …"

"Nggak papa, atau kamu ke sana minta bantuan siapa pun, cepat." Dwi menunjuk ke halaman rumah sakit.

"Baik Mbak, hati-hati."

"Hm …"

Keduanya langsung bergerak.

Dwi berlari kencang masuk ke halaman bangunan yang belum jadi, api semakin besar dan panas sekali. Rasanya tenggorokan Dwi panas dan kering serta matanya tidak bisa melihat dengan jelas.

Dia samar-samar melihat Agnes yang duduk sambil memeluk Rio.

"Mbak Agnes …" teriak Dwi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com