Monica kemudian bertanya kembali dengan tidak jelas.
"Kenapa dua orang ini harus menggunakan aroma parfum Dio* yang sama? Kalian tidak bisa memisahkan selera parfum kalian secara terpisah? Dan bukannya bisanya kau menggunakan parfum merek Guc**? Kau sudah menggantinya?"
Kesal karena mencium aroma parfum yang mengingatkannya pada memori tidak menyenangkan. Suasana hati Monica kian menjadi sangat-sangat sulit untuk diajak berkompromi.
Sementara Kevin mendadak jadi kesal karena Monica ternyata hafal betul dengan banyak aroma parfum laki-laki. Sehingga Kevin lalu mengajukan protesnya.
"Bisa kau katakan padaku, bagaimana kau bisa sangat fasih menghapalkan seluruh aroma parfum laki-laki?" komplain Kevin.
Dan Monica malah balik terlihat galak.
"Ya. Memangnya ada masalah-kah dengan hal itu?" tanya Monica yang merasa sama sekali tidak aneh bila dia mengetahui secara lengkap aroma-aroma parfum itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com