webnovel

Di Kala Senja

Bertemu denganmu merupakan kebahagiaan yang selalu aku tunggu. Hingga sore itu, senja seakan menenggelamkanku ke dalam derasnya air hujan yang membasahi bumi. Lantas kemanakah kamu pergi? Tak sadarkah kamu bahwa aku selalu menanti? Sampai akhirnya aku menemukan cinta yang sejati. Selamat membaca, dan jangan lupa review nya^^

Rosiqurotulaeni · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
12 Chs

Prolog

"Aduhhh... Udah sore banget nih..

Aku harus cepet-cepet pulang. Mana gak ada angkot lagi?! Terpaksa aku harus jalan kaki." Gerutu Kayra sambil berjalan mempercepat langkahnya. Namun tidak di sadari ia menabrak seseorang, karena ia sibuk memainkan handphone nya untuk mengabari sang mama di rumah.

Brukk..

"Aduh... Handphone gue..."

(Sambil melihat ke arah handpone nya yang sudah acak-acakan hingga berkeping-keping)

"Rusak kannn?!! Kalo jalan liat-liat dong." Ucapku dengan nada tinggi.

"Loh ko gue yang di salahin? jelas-jelas lo yang nabrak gue karena lo sibuk mainin hp." Jawab cowok itu.

"Iya kan se enggaknya lo minggir kek. Kan lo liat gue lagi main hp, kenapa di tabrakin juga sii?!" Ucapku dengan nada tinggi.

"Gimana gue mau minggir? lo gak nyadar kalo di sisi kanan gue jembatan, terus di sisi kiri gue jalan raya." Ucap cowok itu dengan sedikit penekanan.

"Alahhh banyak alesan. Kalo lo minggir satu langkah juga gk bakalan kenapa-napa lah org lumayan jauh juga. Dasar cowo parnoan gak jelas." Ucapku dengan sedikit meledek.

"Apa?!! Parnoan gak jelas? Lo itu gak bisa berterima kasih ya sama orang. Jelas-jelas gue nolongin lo." Tutur cowok itu.

"Nolongin? Gak salah tuh?!! Sampai ngerusakin hp juga disebutnya nolongin? Gak ngerti gue." Ucapku.

"Hey.. Gini ya gue jelasin. Maksud gue nolongin itu ya gue emang sengaja gak minggir saat lo jalan, soalnya kalo nanti gue minggir bisa jadi lo yang celaka karna lo sibuk mainin hp terus. Sampai sini ngerti?" Ucap cowok itu menjelaskan.

Lama berdiam diri, dan akhirnya.

"Oiya gue ngerti, yaudah makasih. Maaf udah ngebentak-bentak." Ucapku meminta maaf.

"Mmm.. Iya di maafin."

"Tapi lo harus ganti hp gue yang rusak ini" Ucapku dengan nada tinggi kembali.

"Hahhhh? Gak salah minta ganti?! Bukannya itu murni kesalahan lo sendiri" Jawab cowok itu kembali.

"Apaa?! Kesalahan gue sendiri? Yaa kesalahan lo juga lah. Pokonya gak mau tau harus gantii." Ucapku dengan penekanan.

"Tanggung jawab sendiri lah, gue mau pulang. Bye." Ucap cowok itu sambil melangkah pergi meninggalkanku.

"Oiyaa satu lagi, lo cantik kalo marah. Kapan-kapan bolehlah gue ke rumah? Sambil ngomongin tentang nikah." Ucap pria itu sambil menampilkan senyuman indahnya, dan setelah itu dia benar-benar pergi meninggalkanku.

Tanpa sadar akupun langsung termagu menjadi patung setelah mendengar perkataan cowok barusan.

Dasar si cowok gak jelas, bikin jantung gue dag dig dug aja.

"Astagfirullahhh...! Udah jam 17.45" Ucapku sambil melihat jam di pergelangan tanganku.

"Gue harus cepet-cepet sampe rumah nih" Ucapku sambil terus berjalan sangat cepat untuk meninggalkan tempat itu.