webnovel

8. Tang tang

"Pangeran anda dari mana saja..?? kenapa baru kembali, apakah ada yang menggangu anda.."?? Tanya Cucu cemas.

"Bibi tenanglah aku baik-baik saja, ok.." jawab Tang tang menenangkan Cucu.

"Tapi kenapa anda baru pulang sekarang.."? tanya Cucu masih mengkhawatirkan Tang tang.

"Tadi Tang tang mampir untuk melihat-lihat tokoh di sekitar, dan membeli sedikit obat-obatan untuk praktek Tang tang nanti di akademy.." Jelas Tang tang.

Ia memang tak berbohong saat mengatakan datang ke tokoh obat-obatan, tapi bukan untuk praktek akademy melainkan ia ingin membuat ramuan plus mencipkan racun terbaru. karena stok ramuan di ruang Hua Ruo hampir abis.

"Oohh.." jawab Tang tang tidak khawatir lagi

Setelah itu Tang tang masuk kedalam kamarnya, dan memberitahukan kepada Cucu agar tidak menggangu nya ia ingin istirahat. Sebernya itu hanya alasan Tang tang saja ia ingin masuk kedalam ruang Hua Ruo, saat ini Tang tang sedang duduk di depan sebuah kuali untuk memesan ramuan obat, ruangan ini adalah tempat khusus untuk membuat ramuan obat.

Bentuk ramuan di dunia sihir berupa pil yang umumnya di bentuk menggunakan sihir, tapi beda halnya dunianya sekarang ramuan akan di masak menjadi sup obat yang disebut ramuan obat.

Karena ramuan obat berupa cairan seseorang tidak bisa menambah bahan lain kedalamnya karena itu dapat merubah fungsi obat.

Tapi berbeda dengan Tang tang kerena kepintarannya Tang tang bisa membuat ramuan yang mengerikan, menjadi minuman rasa buah ia membuatnya dengan rasa buah persik, atau menjadi rasa pedas karena ia jahil saja ditambahkan dengan bubuk cabe tanpa merubah fungsinya. Begipun juga sebaliknya Tang tang bisa membuat racun yang sangat mengerikan menjadi menuman biasa tanpa ada yang tau penyebab.

Tang tang memasukan ramuan yang telah dibuatnya kedalam botol kecil yang ukuranya seujung jari. Tang tang akan memberikan dua botol ramuan itu kepada Cucu, karena ramuan yang dibuat oleh Tang tang untuk meningkatkan tenaga dalam, bahkan bisa sampai dua kali lipat jika dikonsumsi sambil berkultivasi.

Dan untuk sisanya Tang tang akan menjual ramuan itu, ia penasaran berapa uang yang akan ia dapatkan. Tang tang sempat menidurkan dirinya di ruang Hua Ruo namun tiba-tiba, ia teringat kejadian tadi pada saat ia mengerjai para tikus yang tidak berguna ditaman belakang akademy karena. Tang tang

sempat melihat sosok hitam yang sedang memerhatikannya dari jarak jauh, tapi ia belum yakin akan apa yang dilihatnya karena sepertinya sosok itu. Memiliki kekuatan yang belum bisa Tang tang tembus bayangan seperti apa, namun ia tidak terlalu memperdulikannya karena selama sosok itu tidak mengganggunya itu tidak jadi masalah pikirnya.Dan setelah itu Tang tang keluar dari ruang Hua Ruo dan memanggil Cucu.

"Pangeran ada apa..?? tanya Cucu.

"bibi mulai Sekarang minumlah jus persik ini dan mulailah untuk berkultivasi.., Tang tang ingin dalam waktu satu bulan bibi sudah harus mencapai ahli tenaga dalam tingkat tujuh.." ia sengaja hanya mengatakan jus persik supaya cucu tidak takut dalam mengkonsumsinya.

"Tapi pengeran itu tidak mungkin karena saya sudah mencobanya selama bertahun-tahun.., tapi itu tetap tidak bisa apa lagi ditambah dengan usia saya sekarang yang sudah mencapai 28 tahun itu akan sangat sulit pastinya.." jelas Cucu sambil menghela nafas.

"Bibi tidak pernah khawatir tentang itu hanya lakukan saja apa kataku..," jawab Tang tang final.

"Baiklah pangeran.." jawab Cucu.

"E'um.., bibi jika jusnya sudah habis kasih tau Tang tang ya.." jelas Tang tang.

"Ya pangeran.." jawab Cucu.

"E'um pangeran.., tanya Cucu

"Iya bibi.. apakah masih ada sesuatu yang mengganggu pekiranmu.." jawab Tang tang melihat Cucu ragu untuk mengatakannya.

"Begini.. pangeran kakek dari ibunda anda sudah lama jatuh sakit.., saat ia usai dari peperangan nya, dan nenek anda juga sekarang sedang jatuh sakit karena anda sudah kembali apakah anda ingin mengunjunginya.." tanya Cucu ragu.

"Baiklah kita akan mengunjungi mereka sekarang juga.." jawab Tang tang sambil berdiri, sebenarnya Tang tang sudah mengetahuinya karena ia telah menyuruh Ye Hua untuk menyelidiki keluarga dari ibunya juga, Tang tang ingin mengunjunginya itu karena ibu dari ibundanya, Tang tang pernah membujuk Mentri kehakiman untuk mencegah kepergian Tang tang, yang artinya itu neneknya Tang tang sangat peduli padanya tapi Mentri kehakiman tidak memperdulikannya.

"Baiklah pangeran.., jawab Cucu sambil tersenyum.

"Saat ini kereta Tang tang dan Cucu telah sampai di pintu gerbang masuk Mentri kehakiman, Cucu segara memberi tahu penjaga gerbang atas kunjungan mereka.

Lain hal didalam sebuah kamar nuansa cream yang indah itu, terdapat wanita tua namun masih kelihatan cantiknya. Yang sedang terbaring diatas ranjang, ditemani lelaki paru baya yang saat ini kondisinya juga tidak terlalu baik. Wanita itu tidak lain adalah neneknya Tang tang, yang bernama Cangse Sanren. Mentri kehakiman yang bernama Xiao Xincen sedang duduk sisi ranjang istrinya, disamping Xiao Xinchen duduk putra pertamanya, Xiao muho dan sisamping Xiao muho berdiri putra keduanya Xiao Guanlin dan dan istri kedua putranya duduk di ranjang tepat di kaki Nyonya Sanren.

Xiao Xinchen hanya memiliki dua orang putra dan satu orang putri yang tidak lain ibunya Tang tang. Xiao muho memiliki dua orang putri dan begitupun Xiao Guanlin juga memiliki dua orang putri Xiao muho dan Xiao Guanlin tidak memiliki seorangpun putra.

Xiao Xinchen merasa menyesal mungkin yang diatas tidak memberinya cucu laki-laki karena kesalahannya yang telah mengabaikan Tang tang. Hingga saat ini Xiao Xinchen merasa bersalah kepada Tang tang.

Saat ini Nyonya Sanren sedang merengek pada suami.

"Suamiku.., kudengar Tang tang telah kembali

dari pengasingan, jemputlah ia suamiku aku sangat ingin bertemu dengannya..," bujuk Nyonya Sanren pada suaminya Xiao Xinchen.

"Tapi istriku.., kurasa Tang tang perlu istirahat..," elak Xinchen pada istirinya karena ia tidak tahu apakah Tang tang mau memaafkan dirinya, dan mengabulkan permintaan istrinya yang sedang sakit. Ia masih belum siap menerima kebencian dari cucu putrinya yang satu-satu ini.

Setelah mendengar cucunya kembali dari pengasingan Xinchen telah menyuruh seorang bayangan, untuk mengawasi cucunya dan ia merasa lega mendengar kabar bahwa cucunya baik-baik saja.

"Tidak suamiku Tang tang kecilku.., itu ia sudah lama kembali dan ia sudah banyak istirahat dikediaman perdana Mentri.."

Xinchen hanya terdiam masih dalam lamunannya, kemudian datanglah penjaga masuk kedalam kamarnya Nyonya Sanren, memberitahu bahwa ada kunjungan cucu mereka dari kediaman perdana Mentri.

Nyonya Sanren yang mendengarnya pun sangat senang sambil berkata pada suaminya yang masih dalam lamunan.

"Kau dengarkan suamiku.., karena kau tidak ingin menjemputnya ahirnya ia datang sendiri kesini menemui neneknya.." ucap Nyonya Sanren.

Xinchen yang masih terkejutpun langsung memberi perintah kepada kedua menantunya supaya menjemput langsung Tang tang.

Siguiente capítulo