Mawar kini duduk setelah dia menunaikan ibadah di mushola.
wanita itu masih kepikiran Kenapa dia berbeda dengan sang adik serta ibunya.
Kalau saja ayahnya ada dan masih bisa ditemui, maka Mawar akan segera menemui sang ayah, dan bertanya apakah dia benar-benar dia itu mirip dengan ayahnya.
Karena perbedaan itu bener-bener membuat dia sesak. Dia dan Panji harusnya memiliki kesamaan. Tapi pada kenyataannya dia bahkan sangat berbeda.
"Harusnya aku bisa menolong adikku dengan darahku, tapi kenapa bahkan kami jauh berbeda. Dia memiliki rhesus positif dan aku memiliki rhesus negatif. Panji Kenapa kita berbeda, padahal sejak kecil kita sudah bermain bersama, besar bersama, aku melihat semua apa yang kamu lakukan, kamu tumbuh besar di hadapanku, kamu adalah adikku, tetapi aku bahkan tidak bisa membantumu pada saat seperti ini, kamu hampir sekarat, dan aku hanya diam saja, sungguh sangat menyedihkan," lirih Mawar dengan nada yang begitu rendah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com