"Begini, Kakak tadi membawa Kakak kamu Mawar naik mobil, tetapi tanpa sengaja mobil kami kecelakaan," kata Arjuna kepada Panji.
"Apa?" Panji terdengar begitu cemas.
"Maafkan kakak ya, siapa yang mau mobil kami terkena kecelakaan, ini benar-benar bukan faktor yang di sengaja, kakak sudah berusaha tapi kakak tidak bisa mengendalikan mobil Kakak," ucap Arjuna di balik sebuah sambungan telepon.
"Apa yang Kak Arjuna katakan itu benar, kalian kecelakaan, kenapa Kak Juna baru memberi tahu Panji sekarang?" Panji tampak sangat terkejut.
Dia sangat takut terjadi sesuatu hal kepada kakak kesayangannya. tidak di pungkiri .awar adalah satu-satunya Kakak yang paling berharga di dalam hidupnya.
"Kamu tenang dulu Panji," tukas Arjuna.
"Bagaimana aku bisa tenang Kak Juna. Ketika aku mendapatkan kabar bahwa kakakku satu-satunya kecelakaan?" Suara Panji bergetar, menahan tangis karena merasa sangat takut, dia takut kakaknya terluka akibat kecelakaan tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com