webnovel

Dekubaku

Fantasy
En Curso · 7.3K Visitas
  • 1 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS

What is Dekubaku

Lee la novela Dekubaku escrita por el autor erinlovely869 publicada en WebNovel. ...

Resumen

También te puede interesar

In Service

One moment, he celebrated his ascendance to even bigger power and money, next he was completely screwed. Leon went all in, thinking there was no way, his little scheme could go wrong. An unexpected call from his past "friend" followed by sounds of broken glass as swat teams busted in shattered that impression. Leon bunkered himself, frantically trying to find a way out of the whole mess, only to realize there was none. Yet, it looked like, luck didn't abandon him completely. In the darkest hour, a mysterious being, appeared in front of him, with an unusual offer. He could become an envoy of sorts. Completing various tasks for it, with a gift of power over time, in order to rewind any failure. But the nature of time is one of cost equal to goal. If bent on one side, it will unleash on the other. In order to save his own future, Leon would have to sacrifice that of another being. The question doesn't lie in if, but in how many will die as the crooked land of rich CEO's is a fairy tale compared to what he's diving in. Riverrea, an enormous empire is at the brink of collapse. Neighboring countries, managed to shake off its influence and now seek to exact their revenge and reclaim land stolen a century ago. Facing them, is weaken imperial army, divided amongst nobles and royals, after the latter was discovered to break a contract with the last old divine causing a scandal. With no other choice, Leon has to save the monarchy.

Menisk · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
2 Chs

Ripple in Time

Klaus von Steiner was the strongest mage in existence. He alone stood at the pinnacle of magic, having mastered each branch of the Six Fold Path of Magic whereas the most accomplished of his peers struggled to master even one. With his exceptional talent, Klaus was quickly able to rise to the level of S-rank mage. With his ruthless nature, he was easily able to dispose of obstacles, real or perceived, present or future. Indeed, Klaus was so powerful that he alone stood at the pinnacle of magic. But then, it also meant that he stood at the pinnacle of magic alone. And so when the black obelisks appeared, when hell-spawn began pouring into Voltenheim, then too was he alone. With no allies or peers, Klaus confronted the monstrosities alone. And alone, he died, slain by an enemy commander wielding a magic he could not comprehend. But that was not truly the end. For before he had confronted the enemy, Klaus had set up a time ripple, his ace in the hole. The spell activated upon his death, rewinding all of spacetime back thirty years, to when Klaus was just a five-year-old boy. Now armed with knowledge of the future, and of the impending apocalypse, will Klaus choose to walk the same path? Or will he make use of his second chance, his ripple in time? --------------- If you enjoyed the story, please leave a comment or power stone! If this story gets to top 500 in power ranking, I'll release a chapter a day the following week.

EisWulfsen · Fantasía
Sin suficientes valoraciones

Andai Takdir Sedikit Mengalah

Sore itu hujan turun dengan derasnya, entah berapa lama aku sudah menunggu di emperan toko. Perasaan bosan mulai datang menerpa, "Eh....." desahku. "Sampai kapan aku harus menunggu??", gumamku. Beberapa lama kemudian, orang yang aku tunggupun akhirnya datang. "Hai ...." sapanya. Senyum simpulnya terlintas di bibirnya. "Sudah lama menunggu y?" tanyaknya, "maaf tadi ada rapat guru kelas dengan wali murid, aku kira tidak berjalan lama, ternyata aku salah, ada beberapa wali murid yg protes tentang kebijakan kepala sekolah.... dst" dia terus saja bercerita tanpa henti tanpa aku gubris karena terlalu lelah menunggu dan sangat lapar. Entah apa yg dia bicarakan, tidak terlalu aku hiraukan. Melihat ekspresi yang nanar menatapnya akhirnya dia berhenti bercerita. Tiba-tiba dia memegang tanganku dan dengan lembut berkata "maaf y sayang, jangan marah, ayo aku traktir makan siang!", katanya sambil tersenyum manis. Akupun jadi tidak berdaya, kupandangi mata coklat kekasihku itu, ada rasa tenang di hatiku. Akhirnya hatiku luluh melihat senyum dan kata-kata manisnya. "Baiklah, aku maafkan, tapi lain kali kalau telat datang tolong SMS aku, jangan buat aku menunggu dan kawatir seperti ini" kataku. "Iya sayang, aku berjanji tidak akan membuatmu menunggu lagi". Jawabnya singkat. Kami pun pergi dari emperan toko itu menuju warung makan terdekat, hujanpun sudah reda sehingga kami tidak perlu menggunakan jas hujan yg sedari tadi sudah dia siapkan. ************** Namaku Nita, usiaku 27 tahun, usia yang sudah layak untuk menikah. Teman - temanku sudah menikah semua, tapi aku sampai usia 27 tahun belum kunjung mendapat jodoh. Hatiku mulai gelisah dan galau, belum lagi pertanyaan dari keluarga, teman dan handai tolan yang selalu bertanyak "Kapan nikah.....?" itu sering membuat Stress. Hingga suatu hari aku bertemu dengan Herri. Herri seorang guru SMP, secara finansial Herri sudah mapan, dan sudah layak untuk berumahtangga. Dia memiliki segalanya tapi entah kenapa dia belum mau menikah. Usia Herri 28 tahun, tampan dan sangat baik hati. Awal kami bertemu di kampus tempatku bekerja. Herri hendak melanjutkan kuliahnya kejenjang yang lebih tinggi yakni S2. Ketika hendak pulang, secara kebetulan kami bertemu di tempat parkir dan mungkin ini yang namanya jodoh, aku kesulitan mengeluarkan motor dari tempat parkir dan Herri datang menolongku. Dari sanalah perkenalan kami bermula, dari awalnya cuma teman, kemudian teman curhat, sahabat dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Hari - hari kami lewati dengan tawa canda, kesal, marah, cemburu dan segala perasaan yang biasa di alami oleh sepasang kekasih. Hubungan kami berjalan mulus dan baik - baik saja, aku memperkenalkannya dengan orang tua dan keluargaku, begitu juga dia, dia memperkenalkanku dengan kedua orang tua dan keluarganya. Semua berjalan lancar, hubungan kamipun semakin serius, rencana pernikahan pun sudah mulai sering di bahas. Disetiap doaku selalu ada namanya, semoga Allah menjodohkan kami, mempersatukan kami dalam bahtera rumah tangga. Bulan - bulan berlalu, kata orang, setiap pasangan yang hendak menikah selalu ada cobaan, tidak terkecuali hubunganku dengan Herri. Satu persatu cobaan mulai menerpa hubungan kami, akupun lebih sering meneteskan air mata bila bersama dari pada tertawa. Keyakinan ku akan cintanya mulai goyah dengan hadirnya perempuan lain di hatinya. Perempuan yang merupakan cinta pertamanya dan sampai saat ini belum bisa dia lupakan. Hatiku hancur, perih rasanya mengetahui laki-laki yang aku cintai dan hendak aku nikahi ternyata masih memendam rasa di hatinya untuk wanita lain. Setiap malam aku menangis, bingung untuk membuat keputusan. Haruskah aku melanjutkan rencana pernikahanku dengan Herri? atau aku harus mengakhirinya dengan segala konsekwensinya?

Warni_3016 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
7 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas

APOYOS

empty img

próximamente

Más sobre este libro

General Audiencesmature rating
Reportar