Perempuan itu menuruni tangga rumah berdominan dengan warna putih. Semalam dia tidur nyenyak di dalam kamar Raka, rasanya terlalu nyaman dan membuatnya ingin terus berlama-lama mendekap selimut itu.
"Mau pulang sekarang?" Laki-laki paru baya yang berstatus sang pemilik rumah itu bertanya.
Kiya yang hendak pamit pun menganggukkan kepala. "Iya, Om. Kiya mau pulang sekarang."
"Biar gue anterin!" sela Raka yang juga baru turun dari lantai atas, dengan wajah cerah.
"Nggak usah, Rak. Aku udah minta tolong jemput sama Gilang. Dan kayaknya dia udah ada di depan," sahut Kiya, terpaksa untuk tersenyum. Ya, tadi pagi ketika dia mengecek ponsel, ada banyak panggilan dari laki-laki itu, Riri dan juga Kakaknya Doni yang menanyakan keberadaannya. Kiya jadi tidak enak karena sebelumnya tidak mengabari Doni.
Dan Riri sudah memerintahkan Gilang untuk menjemputnya di rumah Raka. Belum sempat Kiya menolaknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com