Diperlakukan seperti itu, Devan hanya tersenyum ringan, lalu menuruti permintaan Anna. Kembali ke kamar dan mengenakan baju.
Sebenarnya ia ke dapur karena haus, hanya saja kehadiran Anna membuat Devan ingin menjahili wanita itu dan berakhir di usir dari sana. Akhirnya ia meninggalkan dapur tanpa memuaskan dahaganya sedikitpun.
Hingga beberapa saat kemudian, semua masakan Anna sudah tersaji di atas meja makan, bersamaan dengan Devan yang juga turun dari lantai dua dengan penampilan yang sudah rapi, mengenakan setelan casual dengan aroma parfum yang sangat maskulin menguar dari tubuhnya.
"Kau sibuk hari ini?" tanya Anna di tengah-tengah sarapan mereka.
"Memangnya kenapa?" bukannya menjawab, Devan malah bertanya balik.
"Luka di tubuhku sudah hilang dan hanya sisa bekasnya saja. Aku ingin ke rumah temanku," jawab Anna.
Mendengar penuturan Anna, Devan tidak langsung merespon. Pria itu terdiam di tempat seolah sedang memikirkan sesuatu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com