"Jari tanganku cuma ada sepuluh. Sekarang, sudah empat cincin yang kamu berikan. Aku tidak bisa memakainya lagi," kata Sisi.
"Aku tahu, jadi aku membeli ini juga." Irgi menunjukkan kalung emas putih di tangannya. Ia membantu gadis itu melepaskan dua di cincin di jari kanan Sisi lalu memasukkan cincin itu ke dalam kalung. "Nah, lihat 'kan! Tidak terlihat oleh orang lain."
"Tapi, kalau bertambah banyak, malu juga."
"Tidak akan banyak. Hanya delapan cincin," katanya sambil memakaikan kalung itu.
"Kenapa delapan?"
"Rahasia," jawab Irgi singkat.
"Irgi …. Beritahu Aku!" Sisi mengguncang lengan kekasihnya. Namun, usahanya sia-sia belaka karena laki-laki itu menutup rapat mulutnya.
Irgi mengantarkan Sisi pulang ke rumahnya. Gadis itu harus rela menahan rasa penasaran karena laki-laki itu tidak mau memberitahunya. Meski sudah memakai gaya imut, Irgi tetap tidak terpengaruh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com