webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
235 Chs

Pasukan Penyihir Putih Bermata Ungu Datang!

Untuk beberapa saat, Liza memang sedikit terkejut dengan pengakuan cinta dari Christ. Ditambah ketika Christ melabuhkan kembali bibirnya, Liza masih terdiam.

Isyarat pamit melalui ciuman itu begitu tulus, hingga Liza betul-betul terlena. Maka jangan heran, jika setelahnya Liza membalasnya dengan menyandarkan kepalanya di dada Christ. Ingin sebenarnya memeluk Christ, tapi apalah daya tangannya sudah lebih dulu diborgol besi.

Zuu biarkan saja Christ dan Liza saling berdua. Pikir Zuu tak masalah, toh hanya pelukan perpisahan saja. Karena setelah ini mereka akan berpisah untuk selamanya.

Sebetulnya ada sebersit rasa tidak tega dalam hati Zuu. Tapi tetap saja, janji adalah janji. Zuu sudah berjanji pada Christ untuk melepaskan Liza dan Yui, dengan jaminan Christ ikut untuk bahan percobaan penelitian.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com