webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 287

"Hem... Tidak, sebaiknya besok jangan ke kantor," ucap Briel dan menggenggam tangan Erland. Hal itu pun membuat Erland semakin bingung. Kenapa juga Briel melarangnya pergi ke kantor?

Erland terus mengikuti langkah Briel menuju lift, begitu memasuki lift, dia menatap Briel dan meletakkan punggung tangannya di dahi Briel. Briel pun tersentak dan menatap Erland penuh kebingungan.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Erland.

"Ya, memangnya aku kenapa?" tanya Briel.

"Hem... Kenapa besok aku tak boleh ke kantor? Apa kamu ingin ku temani lagi?" tanya Erland.

Briel menghela napas. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Erland.

"Ya, temani aku," ucap Briel.

Erland tersenyum. Benar-benar, Briel menjadi manja seperti ini setelah Briel hamil. Namun, entah mengapa Erland menyukai sikap Briel yang manja seperti ini padanya.

Erland tak mengatakan apapun, setelah itu mereka pun keluar dari lift dan meninggalkan kantor.

***

Di perjalanan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com