"Hem... Tidak, sebaiknya besok jangan ke kantor," ucap Briel dan menggenggam tangan Erland. Hal itu pun membuat Erland semakin bingung. Kenapa juga Briel melarangnya pergi ke kantor?
Erland terus mengikuti langkah Briel menuju lift, begitu memasuki lift, dia menatap Briel dan meletakkan punggung tangannya di dahi Briel. Briel pun tersentak dan menatap Erland penuh kebingungan.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Erland.
"Ya, memangnya aku kenapa?" tanya Briel.
"Hem... Kenapa besok aku tak boleh ke kantor? Apa kamu ingin ku temani lagi?" tanya Erland.
Briel menghela napas. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Erland.
"Ya, temani aku," ucap Briel.
Erland tersenyum. Benar-benar, Briel menjadi manja seperti ini setelah Briel hamil. Namun, entah mengapa Erland menyukai sikap Briel yang manja seperti ini padanya.
Erland tak mengatakan apapun, setelah itu mereka pun keluar dari lift dan meninggalkan kantor.
***
Di perjalanan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com