Rio menghentikan aktifitasnya yang sedang menyantap mie ayam, saat ia melihat seorang remaja tiba-tiba duduk di atas meja tepat di hadapannya. Menyusul kemudian beberapa remaja lain duduk di kursi yang masih kosong.
Mengambil segelas Es jeruk, kemudian Rio mensruputnya menggunakan sedotan. Setelah meletakan segelas es jeruk di tempat semula, Rio mendongakan kepala, melihat Jamal yang baru saja duduk diatas meja sambil melipat kedu tangannya di perut.
Sorot mata Jamal, menatap sinis ke arah Rio.
Entahlah, meski tanggal pernikahan antara Jamal dan Rio tinggal menghitung hari, tapi keduanya sangat sulit untuk diajak berdamai.
"Kenapa?" sinis Rio kepada Jamal.
"Lu tanya kenapa?" serga Andika. "Lu nggak sadar? lu duduk di tempat duduknya Jamal__"
Plak...!
Jamal memberikan pukulan di tengkuk Andika. Membuat Andika meringis mengaduh kesakitan.
"Kok gue dipukul?" heran Andika sambil mengusap tengkuknya, bekas dipukul sama Jamal barusan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com