"Kamu sudah siap?" Sadewa menggelengkan kepalanya malas sekali saat dia berusaha untuk mengelak semua pertanyaan dari mama nya. "Aku rasa dengan pulang bukan cara satu-satunya merubah takdirku, aku ragu kali ini. Ayo pulang saja ma," minta Sadewa seperti merengek pada mama nya. Sebagai respon penolakan, mama memilih diam dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Pergi bukan jalan terbaik, mama sudah mengatakannya beberapa kali. Apa kamu masih tidak mau percaya pada mama?" tanya mama membuat Sadewa terdiam tidak berbicara sama sekali. "Maafkan aku," putus Sadewa, mama nya menjawab dengan anggukan kepala tegas.
"Percaya pada mama, kamu harus mempercayai mama karena semua orang tidak akan ada yang bisa mempercayaimu sebaik mama percaya padamu," Sadewa menunduk, dia diam dan mulai sibuk dengan dunianya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com