Hal pertama yang aku lihat adalah atap-atap sebuah ruangan berwarna putih dan berbau obat-obatan.
Dengan susah payah karena leherku terasa sulit digerakkan, ada sesuatu yang mengganjal di sana, aku melirik ke sekitar ruangan seperti berada di rumah sakit.
"Eh? Apa aku lagi di rumah sakit?" tanyaku dalam hati. Tidak sanggup mengeluarkan suara sebab di mulutku terpasang selang makan dan hidungku tersumbat nasal kanul? Hah! Apa yang terjadi padaku, kenapa aku harus memakai alat ini? Apalagi, sebelah kakiku terasa menggantung dan sangat kaku.
Mataku mengerjap-erjabkan menghalau sinar matahari yang perlahan menyinari seluruh ruangan. "Di mana Sheila? Berapa lama aku di sini? Akhhh!" batinku berteriak sedih.
Setelah berusaha keras walau sedikit sakit, aku berhasil melihat ke arah kanan yang terdapat kaca besar setinggi manusia menghadapku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com