webnovel

hari-hari tanpa rey

Seminggu setelah putus dari Rei, aku lebih banyak menghabiskan hari-hari dengan teman-teman sekelas.

'' tumben kei.. gabung lagi dengan kita biasanya kan selalu berduaan dengan itu tuhh.. anak otomotif si rei", ujar Rizky temen sekelas ku.

Rizky adalah teman cowok aku yang tampan dan memiliki humor yang bagus.

"Lagi nggak baikan ya sama Rei ? Lanjut Rizky lagi.

" Nggak ahh..biasa aja, jawab ku datar

Rizky memainkan matanya ke Nia agar mendapatkan jawaban dari Nia, Nia pun membalas dengan mengangkat kedua bahunya pertanda tidak ingin tahu.

Padahal Nia tahu apa yang sebenarnya terjadi di hubungan asmara sahabatnya itu.

'' yuk.. ahh ke kantin, dari pada bengong terus di kelas, Kesambet setan baru tau rasa, ajak Nia kepada ku

Dengan hati yang masih berduka, aku hanya menurut saja apa kemauannya Nia.

Mau tidak mau aku selalu bertemu dengan Rei,, karena satu sekolah. Setiap berpapasan aku hanya menunduk dan masih belum berani untuk menatap muka Rei yang hanya membuat hati aku sakit.

Tidak halnya dengan Rei yang tampak biasa saja, dan mungkin sudah hilang di ingatan Rei kenangan yang sudah dijalaninya 11 bulan belakangan ini.

Hari tanpa Rei sangat berat untuk aku menjalaninya, terlebih Rei sekarang lagi dekat sama anak satu sekolahan dengan kami, Tapi beda gedung aku dan Rei di SMK dan gebetannya Rei di SMA. Akan tetapi  kabar itu baru hanya berhembus dikalangan anak-anak SMA cewek tersebut. Wajar Rei cukup populer, siapapun berhak untuk memilih hati nya Rei, dan Rei pun dengan mudah untuk mendapatkan perempuan sesuai kriteria nya.

"Kei. .Siapa sih ceweknya Rei ? Tanya Nia yang ingin tahu siapa gebetan Rei yang baru.

"Nggak tau, lagian sebelumya aku tanya Mardi kayaknya nggak ada deh, jawab ku dengan santai namun di hatinya ada rasa yang menjanggal.

Sebulan setelah gosip itu beredar, dan ternyata itu semua hoax, Rei yang di bilang punya gebetan baru anak SMA ternyata hanya akal-akalan Rei saja supaya kabar tersebut sampai ke telinga ku.

Ingin rasanya aku untuk balikan lagi dengan Rei, tapi itu adalah hal bodoh yang mungkin akan pernah aku lakukan. Dan itu urung aku lakukan, karena bukan tipenya aku merajuk lagi untuk hal yang namanya cinta.

Berita atas putusnya hubungan aku dengan Rei sudah menyebar ke seanteroan sekolah, tidak terkecuali guru-guru yang sudah tahu kabar berita tersebut.

Terlebih lagi buk Yeni yang begitu sayang dengan hubungan aku dan Rey harus bubar begitu saja. Sampai suatu hari aku dan Rey di panggil oleh buk Yeni untuk menghadap keruangan BP, hanya untuk membahas masalah hubungan kita berdua.

Aku dan Rei sudah sampai di ruangan BP, namuh Rei terlihat cuek bahkan bertegur sapa tidak mau lagi, begitu juga dengan aku yang hanya duduk diam di ruangan BP sampai buk Yeni masuk keruangan tersebut

Lima menit kemudian buk Yeni mulai membuka percakapan dan di iringi senyum-senyum yang tidak jelas apa itu artinya.

"Keisha... apa benar kalian tidak ada hubungan lagi lebih dari sekedar berteman ?

"Iya..buk. jawab ku dengan tegasnya.

"Memang kenapa ya buk, kok kami sampai harus keruang BP ? Tanya ku untuk memastikan lagi apa yang telah aku perbuat.

" Iya,, Buk lanjut Rei.

" Nggak. ...ini ibuk hanya memastikan saja gosip yang lagi diperbincangkan teman-teman kalian yaitu tentang hubungan kalian yang udahan. jawab buk Yeni sambil mengangkat alisnya dan dengan gaya ciri khas beliau.

"Sayang banget loh, kalian putus gitu saja, lanjut buk Yeni mengasihani hubungan dua sepasang kekasih yang sudah tidak ada hubungan yang lebih lagi, dan berstatus teman tapi masih samar untuk mereka berteman, karena Rei yang begitu cuek bahkan tidak mau bertegur sapa lagi dengan Keisha.

" Sayangnya, Dari segi apa ya buk ,? Lanjut Rey bertanya dengan polosnya.

" Iyaa.. semua guru suka loh dengan hubungan kalian, karena kalian memberi contoh yang bagus bagi ibuk untuk adek-adek kelas kalian, misalnya kalian pacaran tidak mempengaruhi prestasi kalian di sekolah. Ibuk lihat kalian saling mensupport satu sama lain, bisa membedakan mana hubungan di sekolah dan mana hubungan di luar sekolah (pacaran). Nah..itu yang ibuk salut dari hubungan kalian. Satu jam sudah buk Yeni memberi aku dan Rey wejangan yang tidak membuat hubungan kami kembali seperti dulu lagi.

Prinsip Rei kalau mengambil keputusan itu sudah mutlak tidak bisa di rubah lagi.

Hari demi hari aku menjalani dengan disibukan belajar dan menghabiskan waktu dengan teman-teman dan kakak kelas. Mungkin selama aku berpacaran dengan Rei, membuat waktu ku di habiskan lebih banyak bersama Rei, dan mungkin saat ini waktunya aku membuka diri lagi mengenal orang-orang disekelilingnya ku yang belum aku kenal.