webnovel

BAB I Badai diawal pernikahan

Sebuah gedung pernikahan tampak ramai oleh beberapa tamu. Alunan musik jazz lembut yang dipadupadankan oleh tema pesta tampak serasi. Dari kejauhan, sepasang pengantin tengah sibuk berfoto dengan beberapa orang. Seperti pengantin baru pada umumnya, mereka tampak menikmati pesta itu. Namun, entah kenapa. Sejak tadi Sinta terus saja murung. Wajahnya sama sekali tidak menunjukan kebahagiaan. Padahal ini adalah hari pernikahannya dengan Hans. Tapi entah kenapa, tidak ada rasa bahagia sedikitpun dalam dirinya.

Sesekali sang ibu, nyonya Grasie. Menyenggol bahu putrinya. Saat diminta untuk tersenyum ketika berfoto.

"Ayolah Sinta, tersenyumlah sedikit. Inikah hari bahagiamu." ucap nyonya Grasie sambil menatap putrinya. Sinta mengangguk, berusaha tersenyum meski sedikit kesulitan. "Tidak, aku sangat mencintai Hans." ucap Sinta di dalam hati. Mencoba meyakinkan diri. Bahwa dirinya sangat mencintai Hans. Meski entah itu benar atau tidak.

Saat sibuk menyalami tamu undangan. Wanita itu tak sengaja menemukan sosok yang tak asing lagi. Pria berkacamata dengan jas hitam, tengah berdiri di samping sahabat karibnya, Erika. Pria itu menatap Sinta beberapakali. Membuat wanita itu sedikit kesal.

"Sinta ..." Erika berlari menghampiri sahabatnya. Mengucapkan selamat atas pernikahan nya dengan Hans. Sinta membalas dengan senyuman. Berusaha menunjukkan rasa bahagia.

"Selamat ya atas pernikahanmu." ucap Erika sambil memberikan kecupan di pipi Sinta.

"Terima kasih," balas Sinta tersenyum.

mereka mengobrol sebentar. kemudian berfoto bersama. "Sekarang aku ingin foto bareng Hans, kalian minggir ya. Sin, pinjam suamimu sebentar," ucap Erika sedikit menggoda. Membuat nyonya Grasie terkekeh karena tingkah Konyol wanita itu. Erika adalah tipe gadis ceria, ia tampak selalu bahagia setiap hari. Begitulah orang-orang menilainya.

Erika menarik tangan Hans, membuat pria itu tertawa geli. Wanita itu benar-benar seperti bocah. Siapa sangka kalau dia sudah menikah. Dengan seorang laki-laki yang terlihat dingin sedari tadi. Terus saja melipat tangan, dengan wajah mengesalkan. Dia adalah Adreean, suami Erika. Saat Erika tengah sibuk berfoto, Adreean mendekati Sinta. Membuat wanita itu ingin pergi. Namun, ditahan oleh tangan Adreean.

" Kau ingin kemana," ucap Adreean setengah berbisik.

"Lepaskan aku, bagaiman kalau ada orang yang melihat kita?" ucap Sinta panik. Berusaha melepaskan tangan Adreean.

"Akan ku lepaskan jika kau mau menjawab pertanyaanku."

"Apa?" balas Sinta yang mulai kesal.

"Apakah kau bahagia?" tanya Adreean sambil menatap mata Sinta yang mulai berkaca-kaca.

wanita itu terdiam, tidak menjawab pertanyaan Adreean. Ia sepertinya tengah menahan sesuatu di dalam hatinya. Berusaha untuk tidak menangis.

"Cinta akan tumbuh setelah pernikahan kami." ucap Sinta dengan penuh percaya diri.

"Itu tidak akan pernah terjadi,"

"kenapa?" potong Sinta cepat, menatap laki-laki itu penuh amarah.

"Karena kau mencintaiku ..." jawab Adreean spontan. Membuat Sinta mematung untuk beberapa detik.

Bersambung ....

ikuti terus kisahnya, biar Author semangat untuk update cerita selanjutnya :)

thanks!