webnovel

Terjadi Petaka

Editor: Wave Literature

Lelah menjalani hari yang panjang itu, Xu Weilai sudah tertidur dengan nyenyak. Ia tidak menyangka jika keesokan harinya akan ada petaka besar yang terjadi.

Pagi ini Xu Weilai bangun terlambat. Setelah mencuci muka, ia turun ke lantai bawah. Di sana dilihatnya kedua orang tuanya sudah selesai sarapan.

Karena hari ini akhir pekan, ayah Xu Weilai tidak pergi ke kantor. Ia hanya duduk-duduk di sofa ruang tamu bersama istrinya. Anehnya, raut kedua orang itu nampak muram. 

Saat melihat putrinya baru turun dari kamar, mereka mengerutkan alis. Xu Weilai yang tadinya mau menuju meja makan, berganti arah menuju ruang tamu.

 "Pagi, Ma, Pa."

Mendengar sapaan dari anaknya, ayah Xu Weilai pun langsung menoleh pada putri sulungnya ini. Tidak seperti suaminya yang hanya mendengus ringan melihat putrinya, raut wajah ibu Xu Weilai berubah sedih ketika melihat putrinya, "Weilai, pas sekali kau datang. Ada sesuatu yang terjadi."

"Apa?" Sambil bertanya, Xu Weilai mengambil koran tersebut di atas meja. Berita utama yang terpampang jelas di halaman tersebut, mencuri perhatiannya.

Berita dalam koran tersebut bukan membahas keluarganya, melainkan Zhang Lei.

Xu Weilai membuka koran itu sekaligus duduk di sebelah ibunya. Ia membaca baik-baik isi berita untuk memahami hal yang diberitakan.

Perusahaan katering Zhang Lei mengalami masalah keamanan pangan. Bersamaan dengan itu, produk kesehatan yang diproduksi perusahaan Zhang juga menimbulkan masalah serius, yakni mengandung material penyebab kanker. Konsumen yang menderita karena dampak ini pun melapor. Masalah ini menjadi sangat serius dan Zhang Lei langsung ditangkap pagi ini. 

Ibu Xu mendengus, "Sial sekali, kenapa kejadian buruk seperti ini terjadi saat kalian mau menikah? Karena kejadian ini, dia pasti menyelamatkan diri sendiri, jadi bagaimana dia akan memberi kita modal untuk perusahaan kita?"

Ayah Xu juga terlihat sedih, namun dia masih percaya pada harapannya, "Sekarang masih dalam penyelidikan, mungkin kasusnya tidak akan serius. Tuan Zhang beberapa tahun ini juga punya banyak koneksi, mungkin para koneksinya bisa mengatasi masalah ini dengan sejumlah uang."

Xu Weilai hanya bisa tersenyum kecut. 

Ia sendiri adalah wartawan. Masalah yang meledak seperti itu, jelas sudah ada buktinya. Malahan, sekarang seluruh rakyat di negeri ini tahu masalah itu. Jadi, siapa yang berani membantu Zhang Lei kalau sudah menjadi sorotan jutaan rakyat seperti ini? Tidak hanya masalah keamanan pangan, tapi juga masalah bahaya pada produknya. Kalau seperti itu, bagaimana bisa orang itu terbebas begitu saja?

Selain itu, menurut Xu Weilai, belum tentu Zhang Lei adalah pelaku kejahatan itu. Namun dengan tertangkapnya dirinya, masyarakat sudah pasti akan mengupas habis identitasnya sampai reputasinya jatuh.

Tetapi memang patut diingat bahwa Zhang Lei adalah pribadi yang baik, bagaimana bisa tiba-tiba terjadi petaka seperti ini?

Seisi ruangan itu masih terdiam dengan adanya pemberitaan itu di koran.

Selain beberapa fakta tadi, ada lagi yang membuat Xu Weilai terkejut. Saat makan malam, ada berita baru tentang Zhang Lei.

Orang itu diberitakan telah melakukan penyuapan, pengancaman, sampai kekerasan pada karyawan. Semua kabar tersebut ditunjukan pada media secara besar-besaran. Dua saham perusahaan miliknya pun langsung jatuh.

Ayah Xu Weilai yang melihat berita itu pun, langsung kehilangan nafsu makan. Ia meletakkan peralatan makan begitu saja kemudian pergi ke ruang buku.

"Weilai, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?" Tanya ibunya dengan perasaan panik.

Saat itu Xu Weilai tidak bisa menjawab pertanyaan ibunya.

Perihal skandal Zhang Lei ini, Xu Weilai juga tidak tahu harus merasa lega atau khawatir. Jika ia tidak mau menikah dengan Zhang Lei maka akan menjadi kabar yang bagus, tapi bisnis keluarganya juga sedang dalam krisis dan memerlukan suntikan modal. Tentu hal ini akan menjadi berita buruk bagi keluarganya.

Tanpa bantuan dari Zhang Lei, bisnis keluarga Xu pasti akan bangkrut dalam waktu yang singkat. Hal inilah yang tidak bisa diterima oleh orang tua Xu Weilai.

Walaupun sementara ini Xu Weilai tidak punya ide untuk menyelesaikan masalah tersebut, tapi saat ini ia hanya ingin menenangkan ibunya. Ia pun berdiri mengambil air hangat untuk diberikan pada ibunya.

"Mama, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk masalah Zhang Lei. Tidak usah khawatir, aku akan memikirkan cara untuk masalah perusahaan kita."

Sayangnya kali ini ibunya tidak mendengar perkataan putrinya. Ia merasa sangat frustasi dan pasrah, karena usaha keluarganya akan makin merosot dan tidak tahu untuk memulihkannya.

Selesai memberitakan keadaan Zhang Lei, acara berita beralih memberitakan Perusahaan keluarga Gu.