Mo Liancheng meneruskan, "Apa yang mereka berikan akan aku terima. Ditambah lagi, aku memberi Yun Youlian perhatian yang cukup agar dia memiliki kekuasaan yang sama dengan Yi Xiangnong, gadis lainnya juga tidak jauh berbeda dengan mereka."
"..." Qu Tan'er terdiam. Ternyata Mo Liancheng tahu segalanya tapi berpura-pura tidak tahu dan tidak mau peduli, dia juga tidak mau menyentuh mereka.
Mo Liancheng lalu bertanya, "Menurut kamu, kalau dua gadis itu bertengkar demi memperebutkan perhatianku, siapakah yang akan menang? Ada yang menang atau dua-duanya kalah?"
"..." Qu Tan'er tidak bisa berkata apa-ap. Dia berpikir bahwa Mo Liancheng sungguh sadis, siasatnya itu… dia kemudian menghembuskan napas berat.
"Lalu kamu diutus oleh siapa? Pangeran Pertama atau Pangeran Kedua?" Mo Liancheng kembali bertanya sambil tertawa. Tidak ada nada mengancam sama sekali, dia hanya bertanya dengan santai.
"Aku tidak diutus siapa-siapa. Aku adalah aku, Qu Tan'er."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com