webnovel

Bukan Hanya Aku

Ciudad
Terminado · 14.9K Visitas
  • 10 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Kata-kata manis yang selama ini aku dengar membuat ku mabuk kepayang parasnya yang tak terbantahkan membuatku selalu teringat padanya hampir tak ada cacat yang kulihat pada dirinya. Tapi ternyata....

Etiquetas
3 etiquetas
Chapter 1Bukan Hanya aku

Musim hujan terkadang sangat menyebalkan, rasa malas sering menghampiri di kala hujan turun lebat. Sambil berdesak-desakan di dalam bis aku akhiri hari-hariku yang membosankan. Selain pulang pergi ke kantor aku tak punya tujuan lagi hanya itu rutinitas hidupku. Sepasang muda mudi terlihat sedang bermesraan di dalam bis sesak ini. Apa yang membuat mereka hingga tak melihat sekitar? bagaimana mereka bisa sampai hilang akal di tempat seramai ini mereka duduk sambil bergandengan tangan terkadang mereka saling mencium punggung tangan pasangannya. Wah walau di perhatikan banyak orang, mereka cukup berani memperlihatkan kemesraan mereka seakan dunia yang mereka tinggali berbeda dengan dunia yang aku tinggali saat ini. Pandangan orang sekitar sudah bukan masalah bagi mereka .Terkadang aku iri dengan mereka yang mempunyai dunia lain selain tentang pekerjaan. Iya maksudku seperti mereka yang memiliki seseorang yang memberimu dunia yang cerah di kehidupan yang membosankan ini. Selain bertemu dengan teman sekantor atau hanya sebatas kenalan yang kau temui di perjalanan bisnis. Seseorang yang bisa tangannya kau pegang sambil berbincang hangat dan juga manis. Bukannya aku tak mampu memiliki seseorang seperti itu hanya saja setiap bertemu pria yang menurutku cukup menarik pada akhirnya mereka membosankan. Terkadang seperti hanya sedang membuang waktuku saja.

--------

"Trrriiiinngg" suara ponselku berbunyi. Aahh siapa yang mengganggu di jam istirahat yang berhargaku ini pikirku. Baru juga ku angkat panggilan itu, suara cempreng langsung menusuk ke telinga membuat aku bergidik

"Mela lo kemana? langsung pulang aja kan gue udah bilang kalo ada cowo yang nanyain lo, dia minta di kenalin sama lo. Ganteng kok cowoknya tapi lo malah balik aja"

"Kan gue udah bilang, kalo gue nggak mau di jodohin. Lagian kalo emang ganteng buat kamu aja Neng Lisa"

"yeh dia maunya sama lo bukan sama gue, iya udah deh kalo nggak mau udahan iya bye"

panggilan telpon pun berakahir. Lisa adalah satu-satunya temanku yang selalu saja berusaha menjodohkan aku. Dia bilang aku harus segera punya pacar agar tidak terjebak di dunia yang monoton padahal dia juga sekarang single setelah putus dengan pacaranya beberapa minggu lalu. Ku akui usahanya, dia tak pernah mengenalkan aku pada pria yang biasa. Selalu saja pria yang tampan dan kaya, baik lalu dari kelurga baik-baik pula. Entah karena mereka terlalu baik jadi aku merasa bosan dan tak ada tantangan. Beberapa kali aku sudah pernah berkencan dengan pria pilihan Lisa tapi selalu berakhir dengan aku yang meninggalkan mereka. Lisa selalu marah saat hubunganku tak berhasil dia selalu bertanya apa yang salah dari mereka. Bila aku jujur tak ada yang salah dari mereka justru sepertinya aku yang bermasalah.

------------

Ku lihat jam di ponsel menunjukan waktu pukul 7 malam. Waktu masih belum terlalu malam hujan pun susah berhenti, tadi pas di dekat halte bis ada kafe yang baru buka. Tiba-tiba saja aku teringat pada kafe itu mengingat jarak rumah dan kafe yang kulalui tadi sangat dekat bahkan sampai terlihat dari jendela apartemenku. Aku mengambil jaket dan kuputuskan untuk pergi ke kafe tersebut. Sesampainya di sana tempatnya cukup ramai padahal kafe baru saja buka hari ini, mungkin karena sekarang hari sabtu jadi kafenya ramai pikirku.

"Mau pesan apa kak " suara merdu dan maskulin terdengar nyaman di telinga membuatku berpaling karena sedari masuk aku hanya memperhatikan interior kafe bukannya memesan

"ohh hot americano terus sepotong red valvet atas nama Mela " jawabku

"baik kak silahkan tunggu di mejanya iya biar kami antar pesanannya ke meja" jawab pelayan tersebut padaku. Aku hanya tersenyum dan berlalu pergi ke meja yang di tunjukan pelayan tersebut. Para pengunjung kafe di dominasi oleh kaum hawa dan mereka tertuju pada seorang barista yang sedang melayani pesanan mereka. Aku tak melihat jelas barista tersebut tapi dari tatapan para gadis sepertinya dia tampan. Selang beberapa menit pelayan mengantarkan pesananku

"Atas nama Mela ? Hot Americano dan redvalvet"

"Iya " jawabku ramah lalu pelayan tersebut menaruh semua pesanan nya kemudian meninggalkan meja sembari tersenyum. Aku meminum kopi panas yang aku pesan sambil memainkan ponselku. Waktu terus berlalu karena suasana kafe yang menyenangkan tak terasa kafe akan tutup pengunjung di minta untuk meninggalkan kafe karena hampir waktu tutup. Para pengunjungpun menurut dan meninggalkan kafe. Rupanya kafe ini cukup tegas karena biasanya di beberapa tempat makan akan membiarkan pengunjungnya meski waktu sudah menunjukan jam tutup. Aku yang rumahnya dekat dengan kafe langsung saja pergi ke kasir dan membayar tagihanku. Ku lihat sekilas barista yang menarik banyak perhatian dia tampak tersenyum padaku tentunya dia hanya bersikap ramah saja bukan ada maksud lain. Dia terlihat sangat tampan dia juga tinggi lengan kemeja yang sengaja dia lipat sehingga terlihat otot tangannya, pantas para pengunjung wanita tak memalingkan pandangannya pikirku. Akupun hendak pergi meninggalkan kafe, baru juga beberapa langkah aku akan keluar hujan mulai turun lagi. Ahh sial sekali kenapa hujan terus turun gumamku sambil menghentikan langkah di depan pintu kafe

"Tunggu reda aja kak sambil menunggu jemputan" seru pelayan yang ada di sana

"Ohh aku lari aja deh " jawabku sambil membuka pintu kafe, aku berpikir untuk membeli payung saja karena di pinggir kafe ini ada minimarket pasti mereka menjual payung. Baru saja aku hendak berlari seseorang menarik tanganku membuat ku berbalik ke arahnya. Rupa nya barista tampan tadi

"Kamu mau hujan-hujanan ?" Tanyanya padaku

"Ohh rumah aku deket kok, lagian itu ada minimarket tinggal beli payung kesitu aja jadi nggak akan terlalu basah nanti" jawabku sambil tersenyum

"Kamu kalo lari ke minimarket itu udah basah kuyup, tunggu dulu agak reda aja" ku lihat ke luar jendela memang hujannya sangat lebat bahkan bila menggunakan payung pun kaki akan kebasahan karena melewati genangan air

"Tapi kalian kan mau tutup" jawabku ragu

"Iya nggak apa-apa mereka aja yang pulang, aku bakal tungguin kamu sampai hujannya reda" jawaban dari barista itu sedikit membuatku merasa aneh

"Kita duluan iya, kita udah pesen taxi online soalnya. Kakak disini aja sama si bos tungguin hujan nya reda" teriak salah satu pelayan yang membuatku sedikit terkejut mengetahui bahwa barista tersebutlah pemilik kafe ini dan lagi entah sejak kapan para pelayan sudah ganti baju dengan baju santainya

"Oh kalian udah pada pesen taxi rupanya" jawabku canggung merasa tak enak karena membuat mereka harus pulang terlambat, selang 15 menit sekitar 3 taxi online pun datang

"Wah itu udah ada taxinya duluan iya" jawab para pelayan sambil melambaikan tangannya tak lupa mereka berbagi payung. Walau taxi sudah di depan kafe karena hujan yang sangat lebat membuat mereka harus menggunakan payung ketika keluar. Perasaan canggung ketika para pelayan pulang menyeruak mengingat di kafe tersebut hanya tersisa aku dan si barista.

"Aku Lucas, kamu Mela kan?" Tanya si barista padaku sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan

"Oh iya" jawabku sambil menerima uluran tangannya. Perasaan canggung membuat ku terus melirik jam di ponselku waktu sudah menunjukan pukul 10.25 malam tapi hujan belum juga reda padahal sudah 25 menit berlalu sejak para pelayan pergi. Lucas yang melihatku gelisah hanya tersenyum, mungkin dia berpikir aku terlihat lugu karena terus melirik jam

"Takut orang tua kamu marah iya?" Tanya Lucas padaku. Aku tersenyum geli mengingat aku hanya tinggal sendiri di apartemenku dan tak akan ada yang marah lagi pula orang tuaku selalu membaskanku. Aku hampir tak punya jam malam sejak aku masih sekolah mereka tak pernah marah walau aku pulang telat

"Nggak kok cuman aku nggak enak sama kamu aja. Harusnya kan sekarang kamu udah istirahat  di rumah tapi kejebak sama aku disini"

"Kamu mau pulang" tanya Lucas lagi sambil memegang payung yang entah dari kapan ada di tangannya

"Boleh pinjem payungnya?" Tanya ku antusias aku sudah bosan dengan kecanggungan ini

"Boleh asal aku yang bawa payungnya"jawaban Lucas membuatku mengertitkan dahi tak mengerti maksudnya

"Sekarang udah malem terus jalanan malem kan bahaya buat cewek walau rumah kamu dekat aku ngerasa harus ngawal kamu biar sampe rumah dengan selamat" jawaban Lucas yang sekarang membuatku tersenyum mengerti apa maksudnya. Dia ingin mengetahui dimana rumahku padahal baru saja bertemu biasanya aku menolak hal seperti ini walau niatnya terdengar baik bukankah cukup aneh bila seorang pria mengantar seorang wanita tanpa maksud tertentu. Tapi entah kenapa malam itu aku merasa ingin membawanya pulang bersamaku. Setelah mengunci kafe kami pun berjalan pulang menuju apartemen milikku di perjalanan kami banyak mengobrol tak seperti di kafe tadi yang hanya diam memperhatikan hujan. Jalanan becek bekas hujan dan juga rintik hujan yang masih berlangsung menyertai jalan kami. Payung yang terlihat besar tak mampu melindungi kami berdua mengingat badan Lucas yang besar dan tinggi. Bahu Lucas basah oleh air hujan yang menetes demi melindungi agar aku tidak kehujanan. Romantis bukan? Sikap manisnya ini sudah menjadi poin lebih untukku. Terlebih dari pada menjadi pemilik sebuah kafe Lucas lebih cocok jadi seorang model dengan wajah dan badan yang sebagus ini rasanya sayang bila tak di pamerkan. Ketertarikanku semakin menjadi ketika Lucas mengantarku pulang apa karena sikapnya yang manis atau karena dia tampan dan juga menyenangkan saat di ajak bicara.

******

También te puede interesar

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1009 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
501 Chs

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · Ciudad
5.0
455 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS