'Apa kamu masih marah?'
Rendra duduk bersandar di sofa sambil berkali-kali membaca ulang kalimat yang dia buat. Dia ingin mengirimkannya kepada Kirana, tapi terlalu ragu untuk memencet tombol kirim.
"Kenapa pakai ditanya? Dia jelas marah, kan? Astaga…."
Rendra akhirnya menghapus kalimat tanya tersebut, lalu meninggalkan ponselnya di sofa begitu saja. Dia memilih mengurungkan niatnya untuk menghubungi Kirana via pesan singkat.
Rendra buru-buru bangkit dari sofa, lalu berjalan menuju meja kerjanya kembali. Namun, baru sedetik dia duduk di kursi empuknya, Rendra kembali berdiri dan mendekati sofa lagi.
"Apa aku telepon aja?"
Rendra berbicara sendiri lagi setelah memungut ponselnya dari sofa. Tingkah itu bikin Bobby yang baru saja masuk ruangan sang bos langsung geleng-geleng kepala. Jatuh cinta ternyata memang membuat bosnya semakin aneh saja dari hari ke hari.
"Tahan sampai besok sekalian aja, Bos. Samperin langsung orangnya," usul Bobby.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com