webnovel

Bos Tampan Wanita Cantik

Bos Tampan dan Wanita Cantik merupakan novel karyaku sendiri dengan imajinasiku sendiri dan tidak menyangkut kehidupan orang lain di sekitarku. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang bos muda yang memiliki paras wajah sangat tampan, dia memimpin sebuah perusahaan besar dan sukses. Kekayaan yang dia miliki merupakan hasil dari berbagai kerjasama dengan beberapa bos muda lainnya. Rumah besar, kaya raya, banyak wanita yang ingin sekali menjadi pendampingnya. Namun hingga saat ini dia belum mendapatkan pendamping di usianya 30 tahun. Bos muda ini bernama Du-ho, Du-ho memiliki sifat kepemimpinan yang luar biasa hingga perusahaan yang dia pimpinpun menjadi sukses. Suatu ketika ada seorang wanita yang membutuhkan pekerjaan dan dia lulusan dari sebuah universitas namun untuk pekerjaan, wanita itu tidak begitu beruntung hingga akhirnya bertemu dengan Du-ho, kehidupan gadis itupun berubah drastis. Gadis itu bernama Yuri, Yuri tinggal bersama dengan saudara perempuannya bernama Aurora. Dan mereka akan mengalami banyak hal yang tidak terduga dalam kehidupan merekdan Dalam novel ini, karakter Du-ho terinspirasi dari seorang idola bernama Park Jimin(BTS) yang memiliki kharisma sangat kuat. Sedang karakter Yuri hanyalah peran yang di buat oleh penulis seperti saya. Jadi, tidak terinspirasi dari siapapun. Suatu hari, ketika Yuri baru saja lulus dari sebuah universitas di tempat dia belajar, dia merayakannya bersama Aurora. Beberapa bulan mereka masih bersantai dan belum memikirkan sebuah pekerjaan.

ciptadewirahmafita · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
10 Chs

Dapat Menyelesaikan Tugas (10)

Pagi - pagi sekali Yuri sudah siap untuk pergi ke kantor dengan membawa sebuah map yang berisikan tugas dari Du-ho.

Sebelumnya Yuri tidak mengetahui apa saja yang harus dia lakukan selama menjadi sekretaris dari Du-ho. Jadi Yuri hanya berangkat bekerja sendiri tanpa menemui Du-ho terlebih dahulu.

Sebagai sekretaris, Yuri memiliki tugas pribadi yang harus dilakukan untuk Du-ho saat sebelum ke kantor dan setelah pulang dari kantor.

Yuri sampai di kantor, dan di kantor sudah ada beberapa teman kantor Yuri yang sudah hadir, namun mereka sedikit bingung karena Yuri datang sendiri tidak bersama Du-ho.

Wajah yang bingung terlihat dari mereka semua, Yuri tetap menyapa semua teman kantor dengan sangat baik.

"Selamat pagi semuanya,,, " Yuri dengan percaya diri berjalan melewati teman - teman kantor.

"Pagi juga Yuri,, " Jawab Nyonya Han yang berada di bagian keuangan.

"Dia datang sendiri? " Tiba - tiba Pak kang sebagai supervisor juga bertanya.

"Iya, apakah dia tidak mengetahui cara kerja sebagai sekretaris Pak Du-ho? " Nyonya Han kembali mempertanyakan.

"Sudahlah biarkan saja! " Kata Pak Kang sembari mengajak kembali bekerja.

Setelah beberapa jam kemudian saat Yuri selesai meletakkan berkas yang dia selesaikan semalam, Du-ho pun datang bersama dengan Lee namun sedikit menahan amarah.

Entah apa yang membuat Du-ho menjadi tidak baik di pagi hari. Dan ternyata Yuri sebagai sekretarisnya yang seharusnya Yuri datang ke rumah Du-ho terlebih dahulu kemudian berangkat bersama, tetapi Yuri justru berangkat lebih dulu daripada Du-ho.

Du-ho masuk ke dalam ruangannya dan melihat ada beberapa berkas yang sudah tergeletak di atas meja kerjanya. Du-ho seketika memanggil Lee.

"Lee,,,, " Du-ho memanggil saat Lee masih berada di ruangan Du-ho.

"Ada apa? " Tanya Lee yang santai menjawabnya.

"Bagaimana kamu mengajarinya? Dia sudah datang lebih dulu dan tidak menemuiku di rumah. " Kata Du-ho.

"Siapa? Sekretaris Yurikah? " Lee balik bertanya.

"Setelah ini, kamu bisa memberitahunya tata cara sebagai sekretarisku! " Du-ho menyuruh Lee.

"Hm, baiklah. " Jawab Lee.

Lee langsung keluar dari ruangan Du-ho dan menemui Yuri di ruangannya. Sebagai sesama karyawan, Lee tetap bersikap sopan saat ingin memberitahukan kesalahan Yuri di pagi hari ini.

Tok, tok, tok. (Ketukan pintu dari kepalan tangan Lee)

"Siapa? " Tanya Yuri.

"Ini aku Lee, boleh aku masuk sebentar? " Lee bertanya sebelum masuk ke ruangan Yuri.

"Aahh, silahkan! " dengan baik Yuri memperbolehkan Lee untuk masuk ke ruangannya.

"Ada yang ingin saya tanyakan dan beritahukan kepadamu. " Ucap Lee.

"Ada apa? " Yuri langsung bertanya.

"Apakah kamu tadi pagi berangkat lebih awal daripada Du-ho? " Tanya Lee secara langsung.

"Ah, iya karena aku harus meletakkan beberapa tugas yang kudapat dari pak Du-ho. Kenapa? " Yuri bertanya dengan polos karena dirinya tidak tahu apapun.

"Wuaahh,, sepertinya ini memang salahku tidak memberitahumu. " Ucap Lee dengan wajah lemas.

"Ada apa? " Yuri sudah merasa ketakutan.

"Sebagai sekretaris penerus perusahaan, tidak seharusnya kamu pergi kekantor sendiri dan mendahului atasan. Karena kamu harus datang dan pulang bersama dengan Du-ho. Juga kamu yang harus mempersiapkan keperluan Du-ho untuk kegiatan hari ini dari mulai rapat hingga pertemuan dengan para pemilik perusahaan lain. " Lee menjelaskan dengan jelas.

"Wuahh, haruskah seperti itu? " Yuri bertanya.

"Iya, itu harus. Karena nantinya semua keperluan Du-ho semua kamu yang akan urus. " Kata Lee.

"Ha?? Aku ini hanya sekretaris, apa perlu seperti itu? " Yuri masih mencoba membantahnya.

"Kamu cukup belajar saja untuk mengimbangi kehidupan Du-ho! " Lee memberitahu Yuri.

"Oke baiklah, tetapi aku sama sekali tidak tahu tumah Pak Du-ho, bagaimana aku bisa kesana sendiri? " Yuri seolah menolak.

"Aku akan memberimu alamat dan setiap pagi sebelum jam kerja, kamu harus ke sana! " Suruh Lee.

"Ya sudah, mulai besok pagi aku akan melaksanakan tugasku. " Ucap Yuri.

"Kalau begitu bekerjalah dengan baik! " Lee selalu mengingatkan Yuri.

Yuri kembali duduk dan merasa bersalah pagi ini, tetapi dia masih banyak waktu di dalam kantor untuk terus bertemu dengan Du-ho.

Setelah ini, Yuri harus menemani Du-ho untuk bertemu dengan salah satu karyawan dari perusahaan yang ingin bekerjasama untuk pembuatan iklan dalam satu produk.

Tidak hanya menemani, tetapi Yuri juga harus mengetahui produk tersebut dan seperti apa tema dari perusahaan tersebut.

Sudah mulai cukup sulit pekerjaan Yuri dan pastinya akan melelahkan bagi Yuri.

Tiba - tiba ada telepon yang berdering dan itu adalah milik Yuri.

"Halo,,, ada apa? " Jawab Yuri.

"Aahh, sedang sibukkah? " Tanya Aurora.

"Lumayan, dan sepertinya akan sibuk sekali hari ini. " Jawab Yuri.

"Wuaahh,, hari ini akan kemana saja kamu? " Tanya Aurora.

"Aku akan menceritakannya kepadamu setelah pulang kerja nanti. " Ucap Yuri.

"Ah, baiklah. Apakah kamu akan pulang lebih awal? " Urora bertanya sebagai teman.

"Tidak lebih awal, namun hari ini aku tidak ada acara di luar pekerjaan. " Jawab Yuri yang masih merasa lemas.

"Oke, sampai bertemu di rumah. " Kata Aurora.

Yuri pun menutup telepon dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Dia akan menemani Du-ho untuk keluar kantor.

Dengan membawa tas dan beberapa kertas miliknya, diapun mendatangi ruangan Du-ho.

Teman - teman kantor yang melihat Yuri keluar ruangan dengan wajah tanpa semangat, dari tempat masing - masing mereka memberikan semangat untuk Yuri dalam bekerja.

Yuri tersenyum kepada mereka dan menghela nafas sebentar lalu berjalan menuju ke ruangan Du-ho.

"Wuaahh,, pasti Yuri merasa gugup untuk melakukan pekerjaannya. " Ucap salah satu teman kerja Yuri dengan teman lainnya.

Yuri sedikit mendengarnya namun dia tetap memulai senyumnya untuk bertemu dengan Du-ho walaupun dia baru saja melakukan kesalahan yang pastinya akan membuat Du-ho sedikit marah padanya.

Sampainya di depan ruangan Du-ho, Yuri mencoba untuk mengetuk pintu ruangan Du-ho.

"Tok, tok, tok,, permisi. " Ucap Yuri.

"Silahkan masuk! " Jawab Du-ho.

Yuri membuka pintu ruangan dan masuk ke dalam ruangan Du-ho dengan sangat hati - hati.

"Permisi, pak. Hari ini anda ada pertemuan dengan pemilik perusahaan untuk membicarakan kerjasama mereka dengan perusahaan anda. " Kata Yuri dengan percaya diri.

"Baiklah, kalau sudah kamu hubungi dan sudah siap untuk tempat pertemuannya, kita pergi sekarang. " Jawab Du-ho dengan wajah yang tanpa ekspresi dan bersikap tegas.

Yuri hanya bisa menunduk dan mengikuti langkah Du-ho keluar dari ruangan.

Dengan langkah yang pasti, badan yang tegap, berwibawa, Du-ho berjalan di depan Yuri melewati para karyawan, sedangkan Yuri terus mengikuti gerak langkah Du-ho.

Sampainya di pintu kntor, merek masuk ke dalam mobil dan segera menuju lokasi pertemuan untuk bertemu dengan pemilik perusahaan yang akan bekerjasama. Du-ho duduk berada di belakang dan Yuri berada di depan samping sopir.

mereka melakukan perjalanan dalam suasana jalan yang cukup ramai.