webnovel

Because The Baby

[TOLONG TINGGALKAN JEJAK - UPDATE SETIAP HARI] Rexan Alexander Danadyaksa. Tampan, pintar dan tajir. Dia adalah CEO dari Danadyaksa Group. Tak hanya itu, ia juga dikabarkan akan segera menikah dengan seorang supermodel internasional. Sempurna? Tunggu dulu. Semua itu sirna ketika Rexan tidak sengaja memergoki calon tunangannya itu berselingkuh dengan pria lain. Dan lagi muncul masalah baru ketika Rexan dengan sengaja melakukan one night stand bersama wanita lain dan membuat wanita itu hamil, sehingga berujung ke pelaminan dengan terpaksa. Tapi apa jadinya jika wanita ini berhasil membuat seorang Rexan Danadyaksa jatuh cinta terhadapnya? Apakah mereka akan hidup bahagia bersama selamanya? "Aku mencintaimu bukan hanya karena bayi ini, tetapi aku tulus mencintai dirimu. Terima kasih karena kamu telah hadir dalam hidupku dan terima kasih karena kamu telah membuatku jatuh cinta kepadamu." - Rexan Alexander Danadyaksa. copyright by Hanny Susanto [22 September 2020] -- Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini ya, terima kasih!^^

ecstusea · Integral
Sin suficientes valoraciones
46 Chs

25. Don’t Go..

Rexan memarkirkan mobilnya di halaman depan sebuah restaurant dimana Chelsea berada. Ia mengambil ponselnya, kemudian segera menghubungi istrinya itu. Namun tak terjawab. Rexan menghela nafasnya, mungkin di silent hpnya, pikirnya dalam hati.

Ia pun kemudan langsung turun dari dalam mobilnya, masuk ke dalam restaurant tersebut kemudian mencari dimana keberadaan wanitanya itu.

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk mencari keberadaan wanitanya itu, matanya langsung bisa menemukan dimana Chelsea berada.

Mungkin ini yang dinamakan cinta, kata orang, ketika seseorang sudah mencintai orang tersebut dengan sangat, meskipun orang yang dicintainya itu berada didalam kerumunan yang sangat ramai sekali dan berdesakan, namun ia tetap bisa menemukan orang itu. Bukan dengan menggunakan mata menemukannya, melainkan dengan menggunakan hatinya.

Langkah kaki Rexan mendekati ke arah lokasi dimana Chelsea duduk. Namun sepertinya ada yang aneh. Wanitanya itu tak duduk sendirian.

Matanya mempertajam penglihatannya, mencoba memastikan siapa laki-laki yang berada bersama Chelsea saat itu.

Itu Reno...? Kayaknya bukan ah... batin Rexan.

Laki-laki itu tetap melangkahkan kakinya perlahan, sambil terus untuk memperhatikan siapa kah orang tersebut yang sedang bersama dengan istrinya.

Tiba-tiba saja matanya membulat seketika saat ia melihat bahwa laki-laki itu berpindah duduknya yang semula berada di hadapan Chelsea, namun sekarang pindah ke sebelah Chelsea persis.

Itu bukan Reno... itu... Sial! Benar kan apa yang gue rasain dari tadi! Batin Rexan.

Rexan semakin tak suka melihat orang itu terus mendekati istrinya itu. Apalagi saat ia melihat bahwa orang tersebut berusaha untuk meraih tangan istrinya.

Dengan cepat Rexan langsung menghampiri mereka.. Rexan dengan raut wajah yang begitu marah langsung membawa wanitanya itu di belakang dirinya, "Chelsea istri gue. She's mine! Sampai kapan pun she will be mine. Jadi buang jauh-jauh deh pikiran kotor lo itu. Sampai sekali aja lo nyentuh Chelsea, lo bakal tau akibatnya!"

"Woops woops!" Ken langsung mengangkat kedua tangannya. "Suaminya sudah datang."

"Sayang, are you okay?" tanya Rexan.

Chelsea mengangguk pelan, "Aku gak apa-apa. Ayuk Rex, lebih baik kita pulang. Aku gak mau kalian berantem di sini. Yuk, pulang."

Rexan mengiyakan perkataan dari istrinya itu. Namun sebelum itu, Ken nampak berjalan mendekati Rexan, kemudian membisikkan sesuatu di telinga Rexan.

"She's quite amazing! Gue baru tau, ternyata wanita hamil itu lebih menggairahkan ya daripada biasanya..." Ken menggantungkan perkataannya. "...cepat atau lambat, Chelsea bakalan balik lagi ke gue. Lo harus inget itu!"

Tangan Rexan mulai mengepal, beruntungnya karena tangannya dipegang oleh Chelsea, jadi laki-laki itu masih bisa untuk meredam emosinya. "Kayaknya lo yang harus inget satu hal, wanita yang ada di sebelah gue ini adalah istri gue. Sampai kapan pun dia bakalan tetep bersama gue. Ohiya, dia bukan barang yang bisa dioper seenak jidat. Berani lo sentuh dia sedikit pun, i'll kill you!" katanya.

"Udah Rex, ayuk pulang," kata Chelsea.

Rexan semakin menguatkan genggaman tangannya pada Chelsea. "Iya sayang. Ayo kita pulang."

===

@ Rumah Rexan

20:00

"Rex... kamu marah sama aku?" tanya Chelsea.

"Marah? Kenapa harus marah?" Balas Rexan sembari melepas jam tangan yang dipakainya.

Chelsea menghela nafasnya pelan, "Soal yang tadi...?" tanyanya. "Jujur, aku gak tau apa-apa. Aku gak tau kalo orang yang dimaksud sama Reno itu adalah Ken."

Rexan mendekati ke arah Chelsea kemudian mengelus kepala wanitanya itu. "Sayang, aku ngerti kok. Aku sama sekali gak marah sama kamu," katanya. "Tapi aku cuma..."

"Cuma apa?"

"Aku takut... kamu akan kembali sama dia," kata Rexan.

"Kamu gila ya? Aku ini kan istri kamu, gimana bisa aku kembali sama dia," kata Chelsea.

Rexan meraih kedua tangan Chelsea, "Chels... kamu tetap mau pemotretan bareng sama dia?" tanyanya. "Boleh gak kalo kamu gak usah pergi?"

"Gak bisa Rex, aku tetap harus pergi. Aku udah terlanjur tanda tangan kontrak, kalo aku membatalkan sepihak, bisa kena penalti yang mana aku harus bayar 3 kali lipatnya, aku mana ada uang sebanyak itu," kata Chelsea.

"Untuk urusan uang itu gak masalah, aku bisa bayar seberapa pun harganya."

Chelsea menghela nafasnya panjang, "Jangan. Masih banyak kebutuhan kita yang lain. Lebih baik uangnya disimpan untuk masa depan anak kita," katanya. "Kamu gak udah khawatir, aku bakalan baik-baik aja kok. Lusa nanti aku bakalan pergi ke bandung ditemenin sama Aleena," katanya.

"Tapi aku tetep khawatir sama kamu Chels," kata Rexan.

"Seriusan, i'm okay. Ada Aleena, kamu tau kan Aleena seperti apa?" tanya Chelsea.

"Oke kalo itu emang kemauan kamu. Aku sebagai suami kamu ya harus bisa mendukung kamu," balas Rexan.

"Makasih banyak, Rex. Ohiya, nanti juga aku sekalian mau ke rumah papa. Udah lumayan lama juga gak kesana, aku mau tau kabar papa," kata Chelsea.

"Papa... oke kalo itu emang mau kamu. Tapi janji satu hal sama aku ya?"

"Janji apa?"

"Please don't get hurt," balas Rexan. "Karena aku sayang sama kamu. Sayang banget."

Chelsea tersenyum kecil, kemudian memeluk suaminya itu. "Aku juga sayang banget sama kamu."

Aku terlalu takut Chels... aku terlalu takut bahwa kamu akan pergi dari hidupku. Aku terlalu takut kalau dia akan membawamu pergi dari hidupku. Apakah itu hanya perasaanku saja ataukah aku yang terlalu menyayangimu? Sejujurnya... aku cemburu Chels... tapi apa daya? Rasanya aku sangat tidak bisa mengucapkan itu. Tidak bisakah kalau kamu tidak usah pergi? Please stay here and stay beside me, Chels, batin Rexan.

Bersambung...

***

Hai guys! Makasih banyak ya yang udah baca cerita ini dari sejak awal banget. Maaf karena sebelum ini aku gak update cerita lumayan lama karena aku lagi sibuk siapin untuk maju seminar proposal skripsi :")

Mohon doanya ya guys supaya nilai aku bagus dan skripsiku lancar terus sampai sidang hehehe.

Ohiya, aku juga mau ucapin selamat hari natal dan tahun baru bagi yang merayakan, wish ku untuk tahun 2021 supaya pandemi ini cepat berakhir dan semuanya cepat kembali normal, dan tentu aja semoga tahun 2021 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Dan satu lagi... semoga doi cepet peka ya:")

Eh. Becanda ya guys hahaha...

Kalo wish kalian apa nih guys?

Okey deh, semoga kalian suka dan terhibur ya sama ceritanya. Sampai bertemu di part selanjutnya!

Published: 28-12-2020

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up! VOTE for me!

Like it ? Add to library!

ecstuseacreators' thoughts