webnovel

Batu air mata

Autor: Yasaran
Fantasía
En Curso · 9.6K Visitas
  • 11 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

kembali?

Chapter 1Adiknya Eva

Rupa yang indah dan suara Althair yang sangat lembut itu, terdengar hanya mengatakan hasrat yang mustahil bagi Eva.

Tanpa menunggu jawaban dari si gadis, Althair langsung mendorong pelan tubuh ramping sang gadis ke arah ranjang. Tak ada perlawanan berarti.

Eva terlihat tersentak. Ia merasa sesuatu baru saja menuruni tenggorokannya saat ia berciuman dengan Althair. Dan kini, Eva merasakan hal yang aneh. Tubuhnya tidak bisa bergerak dan ambruk di atas kasur.

"Jangan khawatir, Sayang! Itu tidak akan sampai membunuhmu. Kau sangat menyukaiku, bukan? Tapi ... selama kau bisa bergantung pada seseorang, kau akan menyukai siapa saja, 'kan? Itu sebenarnya hal yang menjijikkan, Sayang. Jadi, aku ingin agar kau hanya melihatku."

Lagi-lagi Althair yang mengucapkan kalimat yang tidak terlalu Eva mengerti. Meski lembut tapi terdengar seperti ancaman yang sopan bagi Eva.

Eva masih termangu. Ia tidak bisa bergerak maupun berbicara. Ia kini berada di ranjang rotan tadi dan tubuh Althair mulai merangkak ke atas tubuh Eva.

"Tapi aku bisa apa? Perasaanku padamu ini sungguhan, Sayang. Karena kau benar-benar menyukaiku hingga kau menginginkan sesuatu yang berharga bagiku ini, 'kan? Aku punya ide bagus. Bagaimana dengan ini?" lirih Althair.

Althair merendahkan wajahnya untuk mengecup pipi Eva yang berada dalam kukuhannya.

"Aku terlihat seperti pemuda yang kau cintai 'kan, Sayang? Kau benar-benar mencintaiku, 'kan? Kau pasti tidak akan membencinya jika aku meminta kesucianmu, bukan? Kau bisa memiliki diriku, dan aku bisa memilikimu. Jangan khawatir, Sayang! Lagipula, tidak ada bedanya 'kan meski melakukan seperti ini?"

Althair mulai menanggalkan pakaian si gadis, satu per satu hingga tak ada sehelai benang pun yang tersisa. Tangan Althair mulai gencar mengelus bagian paling sensitif sang gadis. Tak ada kata yang terucap dari Althair dan Eva.

Hanya desahan lirih yang terdengar. Di kamar tersebut tidak lagi ada dua orang, kini hanya ada satu yang saling melengkapi.

Mereka menyatu dalam cinta sesaat dan gairah semalam, yang terlalu nikmat untuk disesali pada suatu saat.

***

(Shino_POV)

Aku berjalan tertatih menyusuri jalan kecil yang ditumbuhi pohon-pohon rindang di kedua sisinya. Jalan itu tepat berada di tengah-tengah taman.

Aku mendongakkan kepala menatap langit senja yang mendung. Tubuh ringkihku seperti hendak oleng. Hujan di kedua mataku telah lebih dulu turun ketimbang hujan di kota ini.

Pikiranku dipenuhi kata-kata dokter siang tadi tentang penyakitku. Jujur, aku masih ingin hidup. Aku benar-benar masih ingin hidup. Apakah meminta untuk hidup lebih lama masih sebuah kesalahan?

Dokter bilang bahwa jantungku mungkin tidak akan mampu bertahan lebih dari sebulan dan sayangnya sampai hari ini aku masih tidak tahu cara untuk mengobatinya. Jika aku melakukan transplantasi jantung, pasti biayanya sangat mahal. Jika seperti ini, rasanya ilmu sihir yang aku pelajari dari kecil sama sekali tidak berguna. Aku hanya bisa mempelajari sihir-sihir dasar. Keluarga Tatsuya hanya bisa sihir penghancur, mereka tidak bisa sihir penyembuh.

Ini sangat konyol, bukan?

Dokter berharap agar aku tetap di rumah sakit sambil menunggu donor jantung. Tapi, aku tidak pernah berniat mati di sana. Aku tahu sampai kapan pun donor jantung itu tidak akan pernah ada. Lagipula, dapat dari mana aku biaya untuk operasi itu?

Salah satu perawat di sana malah menggenggam tanganku ketika aku bersikeras untuk pulang tadi. Mereka menanyakan waliku, tapi aku bilang aku hidup sebatang kara. Mereka bahkan merekomendasikanku untuk tinggal di tempat penampungan, tapi aku menolak.

Aku dapat melihat mata perawat tadi berair, dia terlihat sedih. Aku bingung. Kenapa ia harus sedih menatapku?

Aku bertahan hanya untuk sebuah harapan. Tapi, kini harapan itu telah lenyap, masihkah mungkin aku bertahan?

Kentaro membawa pesan dari Eva Nee-sama bahwa dia minta maaf karena tidak bisa membantuku. Aku tidak tahu bagaimana Kentaro bisa bertemu dengan Eva Nee-sama. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku juga tidak akan menyalahkan Eva Nee-sama yang tidak bisa mencarikan permata Hoshi no Tama untukku.

***

Aku sudah sampai di rumah sempit yang kami sewa.

Kini, aku tidak punya alasan untuk bertahan. Akankah aku terlupakan begitu saja? Harapanku menjadi pahlawan yang akan menyelamatkan desaku dari kutukan telah lenyap. Aku ingin diingat sebagai pahlawan oleh mereka. Tapi, mungkin aku tidak dapat bertahan selama itu.

Awalnya, aku berencana untuk belajar di Akademi Sihir itu sebagai suatu pencapaianku yang hebat. Meski aku tidak lagi berada di dunia ini setelahnya, setidaknya semua orang masih mengenangku sebagai Shino Tatsuya yang berjuang untuk desanya.

Mereka semua akan mengatakan jika terbebasnya desa itu dari kutukan adalah hasil kerja keras putra bungsu Shika-sama yaitu Shino Tatsuya. Semuanya akan bahagia ketika berada di desa kami yang dahulunya sangat indah.

Tapi, semua harapan itu sudah hancur, tidak bersisa. Tekad kuatku harus dihalangi oleh penyakitku yang sialan ini.

Apakah masih mungkin untuk diriku memulainya dari awal? Waktuku mungkin hanya satu bulan, seperti yang dikatakan dokter tadi. Aku memang tidak percaya dengan analisanya, tapi tubuhku juga adalah tubuh manusia biasa, terlepas dari kemampuan sihir yang sudah aku pelajari dari kecil. Sihir itu memang hanya bisa dipelajari. Meski aku keturunan Tatsuya, tapi jika aku tidak belajar sihir, tentu aku akan menjadi manusia biasa, bukan penyihir seperti para pendahuluku.

Lalu aku kembali berpikir, dapatkah aku menyelamatkan desaku seperti permintaan ayah waktu itu? Kami-sama, masih mungkinkah aku dapat bertahan lebih dari satu bulan? Mungkin, aku harus mulai menghitung mundur dari sekarang.

Situasi ini begitu rumit.

Pertama, Eva Nee-san ialah satu-satunya yang dapat menyelamatkanku, kini malah jatuh cinta sungguhan pada mangsanya sendiri.

Sebenarnya, bukan kematian yang aku takutkan. Sungguh!

Aku hanya takut sampai saat itu tiba, aku belum dapat membebaskan desaku dari kutukan.

Lalu, belum lagi aku harus bertanggungjawab pada Len. Sekarang muncul lagi Kentaro. Aku harus bisa menjamin hidup kedua anjing itu, karena aku adalah majikan mereka. Meski aku tidak pernah diperlakukan sebagai majikan oleh mereka berdua. Apalagi si Kentaro yang baru muncul beberapa hari itu. Dia sangat liar dan pulang ketika waktunya makan saja.

Aku masih ingin menjadi majikan mereka. Aku tidak ingin mati dulu. Mereka berdua akan terlantar jika aku tidak ada. Memikirkan itu, membuatku menjadi sedih.

Baiklah, kini aku harus membuat daftar perbuatan baik seperti mempelajari sihir hingga napasku terhenti. Lalu, bekerja keras untuk menghasilkan uang agar Len dan Kentaro tidak kelaparan jika aku mati. Lalu, memberi kebahagiaan kepada seluruh warga di desaku. Aku harap mereka akan selalu bahagia. Ada atau tidaknya aku di sisi mereka.

Namun, masih sempatkan aku melakukan itu semua?

"Shino?" Sebuah suara membuyarkan lamunanku.

"Len?"

To be continued ....

También te puede interesar

Global Digitalisasi: Xin Sheng

[#Fantasi #Game #Sihir #Action #Adventure #Reinkarnasi #Romantis #Strategi #System #Romantisdewasa #Overpower #ArmyBuild #GodProtagonis #Antiheroprotagonis #Necromancer #Kindombuild #Evil] Di kehidupan sebelumnya, setelah dunia digitalisasi, dan diubah menjadi sebuah papan permainan oleh hukum tertinggi. Xin Sheng yang mendapatkan bakat Rank-EX diawal, segera merasa dirinya adalah seseorang protagonis. Dengan pemikiran seperti itu dan bantuan bakat yang kuat, ia segera menjadi sangat sombong dan merendahkan segala bentuk kehidupan yang menghalangi jalannya menuju puncak dunia. Namun karena sifat dan perilaku tiraninya ini, yang selalu akan membunuh siapa saja yang dia anggap harus dibunuh, seluruh makhluk hidup di bumi mengalami kematian akibat kurangnya kekuatan menghadapi invasi makhluk asing setelah beberapa tahun digitalisasi. Mati dengan menganggap dirinya sebagai pembawa kesialan bagi bumi. Xin Sheng yang mati penuh rasa penyesalan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilahirkan kembali. Namun apakah dia akan menjadi pembawa bencana lagi di kehidupan ini?? Atau menjadi pelindung bumi?? Dan apakah dia bisa membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi dalang pembunuhnya itu?? Note: 1 chapter/2day (Old) & 2 Chapter/day (Now Start 1 September) [•Season 1 (End) •Season 2 (Coming Soon)] [Global Digitalisasi: Xin Sheng Versi: •>Indonesia "Global Digitalisasi: Xin Sheng" •>Inggris "Global Digitalisasi: Xin Sheng (Inggris)"] [Note Penulis: •>Sejak novel ini terkontrak, saya berjanji setiap seminggu sekali, saya akan menyebarkan kartu berisi kata-kata motivasi kepada orang-orang. •>10% penghasilan saya dari novel ini akan disimpan dan kemudian disumbangkan ke yang membutuhkan setiap tahun baru Imlek atau tahun baru. (#XinShengProjek) •> Jika ada saran untuk novel ini, saya sebagai author akan dengan senang hati mendengarkan, dan saran kawan-kawan sekalian bisa dikatakan lewat Instagram saya @Xjazzly atau ulasan novel ini. •>Btw MC novel ini memiliki sifat yang akan secara perlahan menjadi non-naif, soalnya saya berpikir MC reinkarnasi yang tiba-tiba menjadi non-naif itu terlalu aneh.]

Xjazzly · Fantasía
5.0
180 Chs

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasía
5.0
276 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS