Ben terus memeriksa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi terakhir sinyal ponsel yang menelpon Bara berada. Ia menghela napas panjang karena sudah beberapa kali ia memutar rekaman video tersebut namun belum menemukan apa-apa. "Sialan. Kenapa juga Reno harus ketangkep," gerutunya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Istirahat dulu, Ben," ujar Bara yang tiba-tiba masuk ke ruang kerja Ben. Ia kemudian meletakkan segelas kopi di atas meja kerja Ben.
"Thank you," ujar Ben seraya mengambil segelas kopi yang diberikan Bara. Ia menyesap perlahan kopi tersebut. Setelah menyesap kopinya, Ben hanya mendesah pelan sambil bersandar pada kursinya. "Selama lokasi mereka belum ditemuin, gue belum bisa tenang."
"Gue mau mengalihkan perhatian mereka sebentar," ujar Bara.
"Lu mau ngapain?" tanya Ben.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com