webnovel

Aktris Pemeran Pembantu, Yan Jinyi

Editor: Wave Literature

'Aktris Pemeran Pembantu, Yan Jinyi, telah memukuli Cheng Ruoxue'. Beberapa kata terakhirnya saja sudah terlalu mencolok mata pembacanya.

Topik pencarian terpanas itu bermula dari kabar berita di Weibo yang diposting oleh manajer Cheng Ruoxue.

'Ini adalah pertama kalinya aku melihat aktris yang begitu mendominasi dan suka memandang rendah orang lain. Yang paling penting adalah dia hanyalah sebagai peran pembantu. Ruoxue telah bersabar berkali-kali, tetapi wanita itu malah semakin kelewat batas. Dia menggunakan adegan syuting sebagai alasan untuk memukuli Ruoxue.'

Di bawah pernyataan itu, juga ada foto Cheng Ruoxue yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan perban melilit dahinya, dan sudut mulutnya tampak jelas berwarna biru keunguan.

Saat ini, Cheng Ruoxue adalah artis yang cukup populer dan masuk ke dalam jajaran artis paling berpengaruh dalam setiap proyek yang dibintanginya. Dia bahkan memiliki begitu banyak penggemar, sampai tak terhitung jumlahnya. Dengan ini, bisakah Yan Jinyi menghadapi mereka satu per satu? 

Kolom komentar dipenuhi dengan berbagai hinaan dan makian.

Huo Zixing membaca komentar-komentar itu sejenak, lalu berdiri dari sofa. "Tidak masuk akal. Orang-orang rendahan yang tidak tahu apa-apa ini, beraninya memaki-maki anggota Keluarga Huo-ku?"

Meskipun Yan Jinyi memang sangat kejam, tapi bagaimanapun juga dia adalah istri Kakak Kedua di Keluarga Huo.

Yan Jinyi sedang asyik sendiri memainkan permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak kecil. Melihat gerakan Huo Zixing, pandangannya pun beralih padanya, lalu dia berkata. "Dasar tidak sopan! Apa kamu mau dipukul?"

Huo Zixing memutar matanya dan menyerahkan ponselnya pada Yan Jinyi. "Kamu lihat saja sendiri."

Yan Jinyi menerima ponsel yang diberikan Huo Zixing dengan santai, lalu menatap layar untuk waktu yang lama. "Situs apa ini?"

Si… situs apa?

"Ini disebut Weibo, jangan bilang kamu tidak tahu apa itu Weibo?"

Yan Jinyi mencoba mengingat-ingat dengan cermat dan kemudian tiba-tiba menyadari, "Oh, itu tempat berkumpulnya orang-orang bodoh yang saling bertukar pikiran, kan?"

Huo Zixing samar-samar merasa kalau dirinya dapat mengerti makna lain dari ucapan kakak iparnya itu. 

Perkumpulan orang-orang bodoh yang saling bertukar pikiran? Apa maksudnya?

Siapa anak muda zaman sekarang yang tidak bermain Weibo?

Tiba-tiba, Huo Zixing memberi tatapan aneh ke Yan Jinyi. "Jangan bilang kamu tidak punya Weibo?"

Yan Jinyi mengangkat alisnya. "Haruskah aku memilikinya?"

Pemilik asli tubuh ini memang benar-benar tidak memiliki hal seperti itu.

Tampaknya dia tidak punya akun Weibo. Tebak Huo Zixing

Tidak heran kalau dia masih tetap tenang walaupun berbagai komentar kebencian ditujukan padanya.

Dengan kesabaran yang sangat jarang ia tunjukkan itu, Huo Zixing mulai mengajari Yan Jinyi bermain Weibo dan menunjukkan komentar-komentar para netizen.

'Di mana datangnya penyihir tak tahu diri itu? Berani-beraninya dia memukuli Ruo Xue kami? Apa dia mau cari mati?'

'Orang jelek yang suka mencari sensasi seperti dia selalu membuat banyak masalah. Hanya dengan melihat sekilas saja, sudah dapat ditebak kalau seluruh wajahnya adalah hasil operasi plastik. Teman-teman sekalian, mari kita sebarkan keburukannya di media masa!'

'Seorang aktris yang tidak terlalu populer dan hanya memiliki sedikit penggemar saja begitu sombong! Panggil polisi untuk menangkap sampah ini.'

'Ya Tuhan! Ruo Xue sepertinya telah dipukuli dengan sangat parah. Semoga wanita yang memukulinya itu cepat mati!'

...

Yan Jinyi menunjuk ke layar sambil memandang Huo Zixing. "Apakah berbagai komentar makian ini ditujukan padaku?"

"Apa kau bercanda! Selain dirimu, siapa lagi yang memukuli Cheng Ruoxue secara terang-terangan di hadapan para kru saat sedang syuting?"

Bahkan, dia sendiri juga sering dipukuli.

Huo Zixing merasakan sakit di sekujur tubuhnya saat memikirkan hal ini.

"Dia kan pantas mendapatkannya." Yan Jinyi mengutuk dengan suara rendah, "Mengapa aku masih disalahkan atas luka di kepalanya?" 

"Bukankah memang kamu yang memukulnya?"

Yan Jinyi menggebrak meja teh di depannya dengan sangat keras hingga membuat Huo Zixing gemetar ketakutan. Dia buru-buru mundur selangkah.

"Akan kucongkel bola matamu! Aku hanya memukul seorang wanita di bagian wajah saja. Yang benar saja, apa aku sudah gila memukul kepalanya?"

"..."

Sudah jelas-jelas dia yang memukul, tapi bisa-bisanya dia berkata dengan begitu percaya diri kalau apa yang dilakukannya adalah tindakan yang benar. Huo Zixing sungguh belum pernah bertemu orang seperti ini selain Yan Jinyi.

Dia ini sungguh sangat mirip dengan wanita gangster.

Pada saat ini, penggemar Cheng Ruoxuan sedang mencari tahu lebih dalam mengenai Yan Jinyi. Mereka mendapati bahwa Yan Jinyi akan pergi ke tempat lokasi konferensi pers drama yang dibintanginya dalam beberapa hari lagi. Mereka semua akan mulai bersiap untuk memperjuangkan idola mereka.

Yan Jinyi sendiri tampak sangat tenang menghadapi provokasi terang-terangan dari penggemar Cheng Ruoxue di berbagai sosial media.

Huo Zixing diam-diam memutuskan untuk tidakmenahan masalah ini. Terlebih lagi, Yan Jinyi adalah aktris yang bernaung di perusahaannya, dan selain itu, dia masih menyandang gelar 'Menantu Dari Putra Kedua Keluarga Huo'.

Meskipun tidak ada satu pun orang di luar yang mengetahui fakta itu.