Semenjak Shaka menemani perempuan itu makan siang, hingga sekarang Kelli terlihat murung. Perempuan itu terlihat tidak semangat seperti biasanya, sebenarnya ada apa dengan Kelli. Apa jangan - jangan karena pesan yang perempuan itu dapat saat makan siang tadi, Shaka menggeleng. Ia berusaha untuk tidak peduli dengan masalah pribadi perempuan itu. Ia mewanti - wanti dirinya bahwa itu bukan ranahnya.
"Wajah lo kusut banget, dek."
Deren menghampiri Kelli, perempuan itu sedang membantu yang lainnya menyiapkan alat dan bahan untuk barbeque.
"Dih, sok tau. Enggak kusut kok, udah sana bantu yang lain siapin alatnya," balas Kelli tanpa menatap kakaknya. Ia sibuk membantu menyiapkan bahan - bahan yang tidak lain adalah jagung bakar, sosis dan daging.
Deren mengacak gemas rambut adik perempuannya, mungkin Kelli berpikir jika dirinya tidak tahu. Ia sangat tahu dan hafal dengan sikap dan raut adiknya itu. Ia berjalan mendekati Shaka yang menyiapkan alat pemanggang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com